The hysteria of the Nazi revolution

The hysteria of the Nazi revolution was heightened by spectacular antiSemitism. Jews (and Christians with Jewish boold) were dismissed from all public posts. Jewish shops were looted. with sporadic intensifications, the persecution continued until thousand of Jews fled aboard, while others were immured in concentration camps and brutally tortured. This ruthless anti-Semitism was embodied at length in a code of public laws, while youths were encouraged to despise and even to destroy Jewish books, art, and music.
Meanwhile, Hitler consolidated his hold on the govermental manchinery. His associate Hermann Goring was made premier of Prussia and the rest of the states were subjected to other leading Nazis. The Nasionalist party and the People's party were absorbed by the Nazis, while all other parties were abolished. Labor unions were dissloved and "replace" by a "German Labor Front" completely dominated by Nazi officials. Marxian books were burned. Strikes were forbidden.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Histeria revolusi Nazi meningkat oleh antisemitisme yang spektakuler. Orang-orang Yahudi (dan orang Kristen Yahudi boold) dipecat dari semua posting yang umum. Yahudi toko mereka dirampok. dengan intensifications sporadis, penganiayaan terus sampai ribuan orang Yahudi yang melarikan diri kapal, sementara yang lain adalah immured di kamp konsentrasi dan brutal disiksa. Ini kejam anti-Semitisme adalah diwujudkan panjang lebar dalam kode hukum umum, sementara pemuda dianjurkan untuk menghina dan bahkan untuk menghancurkan buku-buku Yahudi, seni dan musik.Sementara itu, Hitler konsolidasi nya terus manchinery alat. Rekan Hermann Goring dibuat premier Prusia dan sisa dari negara-negara yang mengalami Nazi terkemuka lainnya. Partai Nasionalist dan Partai Rakyat yang diserap oleh Nazi, sementara semua pihak yang telah dihapuskan. Buruh yang dissloved dan "menggantikan" oleh "Jerman tenaga kerja Front" benar-benar didominasi oleh pejabat Nazi. Buku Marxian dibakar. Pemogokan dilarang.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Histeria revolusi Nazi memuncak dengan antisemitisme spektakuler. Yahudi (dan Kristen dengan boold Yahudi) dipecat dari semua pos publik. Toko Yahudi dijarah. dengan intensifikasi sporadis, penganiayaan berlanjut sampai ribuan orang Yahudi melarikan diri kapal, sementara yang lainnya imun di kamp-kamp konsentrasi dan disiksa secara brutal. Ini kejam anti-Semitisme itu diwujudkan panjang lebar dalam kode hukum publik, sementara pemuda didorong untuk membenci dan bahkan menghancurkan buku Yahudi, seni, dan musik.
Sementara itu, Hitler konsolidasi pegangannya pada manchinery govermental. Rekannya Hermann Goring dibuat premier Prusia dan sisanya dari negara-negara yang mengalami Nazi terkemuka lainnya. The Nasionalist partai dan partai Rakyat diserap oleh Nazi, sementara semua pihak lainnya dihapuskan. Serikat buruh dissloved dan "ganti" oleh "Jerman depan tenaga kerja" benar-benar didominasi oleh pejabat Nazi. Buku Marxis dibakar. Pemogokan dilarang.