Justin Doyle loves his new wife, Sa

Justin Doyle loves his new wife, Sarah.
Deeply. Madly. Passionately.
And he wants a divorce.
A few weeks into their marriage an unforeseen tragedy strikes, bringing their lives to a screeching halt.
For Justin, the loss hits him in deep and profound ways. He is wracked with a guilt which feeds his belief that he has never been—will never be—good enough. Sarah tries to be there for him while she deals with her own sadness, but he pushes her away…to a place neither are sure they can recover from.
The one thing they need most is each other. And it’s the one thing they don’t have.
Can they find their way back to the place they were before? Or is wedded bliss just a fairy tale?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Justin Doyle mencintai istri barunya, Sarah.
Sangat. Sangat. Penuh semangat.
Dan dia ingin bercerai.
Beberapa minggu dalam pernikahan mereka sebuah tragedi menimpa tak terduga, membawa kehidupan mereka ke sebuah melengking berhenti.
Untuk Justin, kerugian hits dia dengan cara yang mendalam dan mendalam. Ia didera dengan rasa bersalah yang feed keyakinannya bahwa ia tidak pernah-tidak akan pernah-cukup baik. Sarah mencoba untuk berada di sana untuknya sementara dia berurusan dengan kesedihannya sendiri, tapi dia mendorong pergi ... ke suatu tempat tidak yakin mereka dapat pulih dari.
Satu hal yang mereka butuhkan adalah satu sama lain. Dan itu adalah salah satu hal yang mereka tidak memiliki.
Dapatkah mereka menemukan jalan mereka kembali ke tempat mereka sebelumnya? Atau kawin kebahagiaan hanya dongeng?