None of our performances is protect

None of our performances is protected against
emotional expressions penetration. Salovey, Meyer
and Caruso (2000) consider emotion as a conscious
affective state expressed in the form of happiness,
sadness, fear, hatred and dislike and distinguish it
from cognitive and intentional state. About the role of
emotions, this is sufficient to know that all behaviors
rely on emotion. Man behaviors aim to identify his/her
emotional reactions. Emotions transfer our feelings to
others, adjust the way we interact with the other ones
and recall us to have social interaction and facilitate it
(Ezard, 1989, Ested. 1991, Hadit, 1992 quoted salehi
and Vakili, 2009, p.26).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tak satu pun dari pertunjukan kami dilindungi terhadappenetrasi ekspresi emosinya. Salovey, Meyerdan Caruso (2000) mempertimbangkan emosi sebagai sadarafektif negara yang diungkapkan dalam bentuk kebahagiaan,kesedihan, ketakutan, kebencian dan benci dan membedakandari negara kognitif dan disengaja. Tentang peranemosi, hal ini cukup untuk mengetahui bahwa semua perilakumengandalkan emosi. Laki-laki perilaku bertujuan untuk mengidentifikasi nyareaksi emosional. Emosi mentransfer perasaan kita untuklain, menyesuaikan cara kita berinteraksi dengan yang laindan ingat kita memiliki interaksi sosial dan memfasilitasi(Ezard, 1989, Ested. tahun 1991, Hadit, 1992 dikutip Tri Priyodan Vakili, 2009, ha1.26).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tak satu pun dari penampilan kami dilindungi terhadap
penetrasi ekspresi emosi. Salovey, Meyer
dan Caruso (2000) menganggap emosi sebagai sadar
negara afektif dinyatakan dalam bentuk kebahagiaan,
kesedihan, ketakutan, kebencian dan tidak suka dan membedakannya
dari negara kognitif dan disengaja. Tentang peran
emosi, ini sudah cukup untuk mengetahui bahwa semua perilaku
mengandalkan emosi. Perilaku manusia bertujuan untuk mengidentifikasi / nya
reaksi emosional. Emosi mentransfer perasaan kita kepada
orang lain, menyesuaikan cara kita berinteraksi dengan yang lain
dan ingat kita untuk memiliki interaksi sosial dan memfasilitasinya
(Ezard 1989, berminat. 1991, Hadit, 1992 dikutip Salehi
dan Vakili 2009, p.26).