Two Brothers | Long ago, there were

Two Brothers | Long ago, there were two brothers called Akomi and Ombah. They were ambitious and winning. Akomi, the elder brother, said, "If we become the King's employees, we can make laws to collect more money from the people. We will become very rich."

They went to see King Aruya. Akomi said, "Your Majesty, let us be your ministers. We will make good laws. All your subjects will be happy. I am wise and clever. I know everything."

King Aruya said angrily, "That is not true! No body knows everything. For example, do you know how many stars there are in the sky? Guards! Throw this liar into the river of crocodiles!"

Ombah's hands trembled. Then he thought to himself, "King Aruya will also punish me if I say the wrong thing.

My brother said he knew everything and his answer was wrong. So if I say the opposite, my answer will be right." Ombah then said, to King Aruya, "Your majesty, I know nothing." King Aruya said, "That is also a lie. Nobody knows nothing, truly!

Everybody knows at least something. For example, you know your father's name, don't you? Guards! Throw him into the river of crocodiles, too!

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Two Brothers | Dulu, ada dua bersaudara yang disebut Akomi dan Ombah. Mereka ambisius dan menang. Akomi, sang kakak, mengatakan, "Jika kita menjadi karyawan Raja, kita bisa membuat undang-undang untuk mengumpulkan lebih banyak uang dari orang-orang. Kami akan menjadi sangat kaya." Mereka pergi untuk melihat Raja Aruya. Akomi mengatakan, "Yang Mulia, mari kita menteri Anda. Kami akan membuat undang-undang yang baik. Semua subjek Anda akan senang. Saya bijak dan pintar. Aku tahu segalanya." Raja Aruya kata marah, "Itu tidak benar! Tidak ada tubuh tahu segalanya. Misalnya, apakah Anda tahu berapa banyak bintang yang ada di langit? Pengawal! Lempar pembohong ini ke sungai buaya! " tangan Ombah gemetar. Kemudian ia berpikir, "Raja Aruya juga akan menghukum saya jika saya mengatakan hal yang salah. Adikku mengatakan ia tahu segala sesuatu dan jawabannya salah. Jadi jika saya mengatakan sebaliknya, jawaban saya akan benar. " Ombah kemudian berkata, Raja Aruya, "Yang Mulia, saya tahu apa-apa." Raja Aruya mengatakan, "Itu juga bohong. Tidak ada yang tahu apa-apa, benar-benar! Semua orang tahu setidaknya sesuatu. Misalnya, Anda tahu nama ayahmu, bukan? Pengawal! Lemparkan dia ke sungai buaya, juga!