As von Neumann pointed out, the mac

As von Neumann pointed out, the macroscopic measuring instrument is also described by a quantum mechanical wave function (practically speaking, we do not need quantum theory to describe such objects physically). He then formally showed that one cannot draw a line from the wave function of the particle all the way up to the act of the observer to establish the value of rf at any scale. The "collapse of the wave function" is determined just when the apparatus and the particle interact to give a definite measurement. This collapse was attributed by Wigner to be the result of the intervention of the observer's consciousnessA. fter all, the observer decides to set up the apparatus, decides whether he or she is interested in position or momentum, and actually makes the measurement! To determine the state of this apparatus in von Neumann's view, one apparatus needs another, and that one needs another one, and so on, regressing in an infinite fashion. In Wigner's scheme a phenomenon only becomes actual (that is, the regress is ended) when the observer becomes conscious of it.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sebagai von Neumann menunjukkan, alat ukur makroskopik juga digambarkan dengan fungsi gelombang mekanik kuantum (praktisnya, kita tidak perlu teori kuantum untuk menggambarkan objek tersebut secara fisik). Dia kemudian secara resmi menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat menarik garis dari fungsi gelombang dari partikel all the way sampai undang-undang pengamat untuk menetapkan nilai dari rf skala apapun. "Keruntuhan fungsi gelombang" ditentukan hanya ketika peralatan dan partikel berinteraksi untuk memberikan pengukuran yang pasti. Keruntuhan ini disebabkan oleh Wigner untuk menjadi hasil dari intervensi dari consciousnessA pengamat. etelah semua, pengamat memutuskan untuk mengatur peralatan, memutuskan apakah dia tertarik pada posisi atau momentum, dan benar-benar membuat pengukuran! Untuk menentukan keadaan dari peralatan ini dalam pandangan von Neumann, satu peralatan kebutuhan lain, dan bahwa orang perlu satu lagi, dan seterusnya, kemunduran dalam mode terbatas. Dalam Wigner's skema fenomena hanya menjadi aktual (yaitu kemunduran berakhir) ketika pengamat menjadi sadar akan hal itu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Seperti von Neumann menunjukkan, alat ukur makroskopik juga dijelaskan oleh fungsi gelombang mekanika kuantum (secara praktis, kita tidak perlu teori kuantum untuk menjelaskan benda-benda seperti fisik). Dia kemudian secara resmi menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat menarik garis dari fungsi gelombang partikel sepanjang jalan sampai ke tindakan pengamat untuk menetapkan nilai rf pada skala apapun. The "runtuhnya fungsi gelombang" ditentukan hanya ketika aparat dan berinteraksi partikel untuk memberikan pengukuran yang pasti. runtuhnya ini disebabkan oleh Wigner menjadi hasil dari intervensi dari pengamat consciousnessA. etelah semua, pengamat memutuskan untuk menyiapkan peralatan, memutuskan apakah dia tertarik pada posisi atau momentum, dan benar-benar membuat pengukuran! Untuk menentukan keadaan peralatan ini dalam pandangan von Neumann, salah satu aparat kebutuhan lain, dan salah satu yang membutuhkan satu sama lain, dan sebagainya, regresi dalam mode terbatas. Dalam skema Wigner ini fenomena hanya menjadi aktual (yaitu, kemunduran tersebut berakhir) ketika pengamat menjadi sadar akan hal itu.