The complexity of cultural diversity or multiculturalism has stirred u terjemahan - The complexity of cultural diversity or multiculturalism has stirred u Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

The complexity of cultural diversit

The complexity of cultural diversity or multiculturalism has stirred up emotions that range from love to hatred, understanding to misunderstanding, confidence in the future to confusion about the future. The construction and deconstruction of cultural identity paints a not-so-picture-perfect portrait of multiculturalism. To look more deeply into the issue, we can learn much from what the new sciences of complexity or quantum sciences and quantum theology tell us. Science and theology state that the future is open,approximate, uncertain, unfolding, and inexhaustible (O’Murchu, 1997; Peat, 2002); the new epistemology (knowledge-in-process) highlights knowledge unfolding in a net work of relationships (Capra, Steindl-Rast, With Matus, 1991).
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Kompleksitas keragaman budaya atau multikulturalisme telah menimbulkan emosi yang berkisar dari cinta untuk kebencian, pemahaman kesalahpahaman, kepercayaan di masa depan untuk kebingungan tentang masa depan. Pembangunan dan dekonstruksi identitas budaya melukis sebuah potret tidak-begitu-gambar-sempurna multikulturalisme. Untuk melihat lebih dalam ke dalam masalah, kita bisa belajar banyak dari apa baru ilmu kompleksitas atau quantum ilmu dan teologi kuantum memberitahu kami. Ilmu pengetahuan dan teologi menyatakan bahwa masa depan terbuka, perkiraan, pasti, berlangsung, dan tak ada habisnya (O'Murchu, 1997; Gambut, 2002); Epistemologi baru (pengetahuan dalam proses) menyoroti pengetahuan yang berlangsung di pekerjaan bersih hubungan (Capra, Steindl-Rast, dengan Matus, 1991).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Kompleksitas keragaman budaya atau multikulturalisme telah menimbulkan emosi yang berkisar dari cinta kebencian, pemahaman kesalahpahaman, keyakinan di masa depan kebingungan tentang masa depan. Konstruksi dan dekonstruksi identitas budaya cat potret tidak begitu-gambar sempurna multikulturalisme. Untuk melihat lebih dalam ke dalam masalah ini, kita dapat belajar banyak dari apa yang ilmu-ilmu baru kompleksitas atau ilmu kuantum dan teologi kuantum memberitahu kami. Sains dan negara teologi bahwa masa depan terbuka, perkiraan, pasti, berlangsung, dan tak habis-habisnya (O'Murchu, 1997; Gambut, 2002); epistemologi baru (knowledge-in-proses) menyoroti pengetahuan berlangsung dalam usaha bersih hubungan (Capra, Steindl-Rast, Dengan Matus, 1991).
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: