The Magic PenI’m sitting in my back

The Magic Pen
I’m sitting in my backyard on a sunny early spring afternoon.  My blue spiral notebook is on my lap and a magic pen is in my hand.  The pen doesn’t look that special if you see it in my bag or on my desk, just a black gel stick pen with a cap.  The magic begins when I touch it to paper. 
Two fussy blue jays chase each other overhead.  “Are they mad at each other or just playing?” My pen writes the question before I have time to think of it.
A squirrel buries a pecan in the next door neighbour’s yard, his bushy tail twitching as he digs.  “How will he remember where he hid it?” my pen asks.  I really don’t know.
There are tiny yellow flowers tucked throughout the greening grass. “Why do we call them weeds?” the pen questions.
Oh, and there are six fluffy dandelion seed balls lined up against the side of my house.  “You can make a wish, you know.  What will you wish for?” my pen asks.  I stop writing for a moment to think of all the possibilities.
A yellow and black butterfly the size of my hand flits by.  My pen records its brief appearance.  A gentle breeze stirs the air around me and my pen takes note.  I hear children playing down the street, and my pen scribbles the sounds across the page.
The sun goes behind a cloud, then peeks out again but I’m not looking at the sky.  I know this because of the shadow of my pen that follows the sky in and out dance with the sun.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Si pena ajaibAku duduk di halaman belakang pada sore awal musim semi yang cerah. Notebook spiral biru saya di pangkuanku dan pena ajaib di tanganku. Pena tidak terlihat yang khusus jika Anda melihatnya di tas saya atau di meja saya, hanya tongkat hitam gel pena dengan topi. Sihir dimulai ketika aku menyentuh kepada kertas. Dua rewel blue jays mengejar overhead satu sama lain. "Apakah mereka marah pada satu sama lain atau hanya bermain?" Pena menulis pertanyaan sebelum aku punya waktu untuk memikirkan itu.Tupai mengubur kemiri di tetangga sebelah pekarangan, ekornya lebat yang bergerak-gerak sebagai dia penggalian. "Bagaimana akan ia ingat mana ia menyembunyikannya?" pena saya bertanya. Aku benar-benar tidak tahu.Ada bunga-bunga kuning kecil terselip seluruh rumput penghijauan. "Mengapa kita sebut mereka gulma?" pertanyaan pena.Oh, dan ada enam bola berbulu benih dandelion yang berjajar terhadap sisi rumah saya. "Anda dapat membuat keinginan, Anda tahu. Yang akan Anda inginkan untuk?"pena saya bertanya. Aku berhenti menulis sejenak untuk memikirkan semua kemungkinan.Butterfly kuning dan hitam ukuran tanganku depan oleh. Pena saya mencatat penampilan singkat. Angin lembut bisa menggerakkan udara di sekitar saya dan pena mengambil catatan. Aku mendengar anak-anak bermain di jalan, dan pena scribbles suara di seluruh halaman.Matahari pergi di balik awan, kemudian mengintip keluar lagi, tapi aku tidak melihat langit. Aku tahu ini karena bayangan pena yang mengikuti langit masuk dan keluar tari dengan matahari.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Magic Pen
aku duduk di halaman belakang saya pada awal musim semi yang cerah sore. Notebook spiral biru saya di pangkuanku dan pena ajaib di tanganku. Pena tidak terlihat yang khusus jika Anda melihatnya di tas saya atau di meja saya, hanya tongkat pena gel hitam dengan topi. Sihir dimulai ketika saya menyentuhnya untuk kertas. 
Dua blue jays rewel kejar overhead lainnya. "Apakah mereka marah sama lain atau hanya bermain?" Pena saya menulis pertanyaan sebelum saya punya waktu untuk memikirkan hal itu.
Seekor tupai mengubur kemiri di halaman tetangga sebelah, ekor lebat berkedut saat ia menggali. "Bagaimana dia akan ingat di mana ia menyembunyikannya?" Penaku bertanya. Aku benar-benar tidak tahu.
Ada bunga-bunga kuning kecil terselip di seluruh rumput penghijauan. "Mengapa kita menyebutnya gulma?" Pertanyaan pena.
Oh, dan ada enam bola benih dandelion berbulu berbaris melawan sisi rumah saya. "Anda dapat membuat keinginan, Anda tahu. Apa yang akan Anda inginkan? "Penaku bertanya. Aku berhenti menulis sejenak untuk memikirkan semua kemungkinan.
Sebuah kupu-kupu kuning dan hitam ukuran tangan saya flits oleh. Pena saya mencatat penampilan singkat nya. Angin lembut membangkitkan udara di sekitar saya dan pena saya mengambil catatan. Aku mendengar anak-anak bermain di jalan, dan pena saya menulis dengan suara di seluruh halaman.
Matahari terjadi di balik awan, kemudian mengintip keluar lagi tapi aku tidak melihat langit. Saya tahu ini karena bayangan pena saya yang mengikuti langit dan keluar menari dengan matahari.