While becoming more popular with le

While becoming more popular with legislatures at the state and federal level,
sin taxes have generated significant controversy.
7
A primary argument against sin
taxes is based on ethical considerations: the claim that suchtaxes are unfair,
discriminatory, and a threat to freedom by a “nanny state” seeking to impose its
values on a recalcitrant segment of the public. This controversy is usefully
illuminated by examining the influences on the sin tax policy debate of the major
ethical theories developed in moral philosophy and widely discussed in standard
business ethics textbooks.
8
The three primary ethical theories discussed in such
textbooks are (1) “deontology”, (2) “consequentialism”, and (3) “virtue ethics”.
9
Each of these ethical theories, in turn, provides the foundation for a theory of the proper ends of legislation, which can then be used to evaluate tax policy. This article
will analyze sin taxes under eachof the major ethical theories to determine if sin
taxes can be ethically justified under any of them.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sementara menjadi lebih populer dengan legislatif negara dan tingkat federal, dosa pajak telah menghasilkan kontroversi signifikan.7Argumen utama melawan dosa Pajak didasarkan pada pertimbangan etis: klaim bahwa suchtaxes tidak adil, diskriminatif, dan ancaman terhadap kebebasan oleh "Negara pengasuh" berusaha untuk memaksakan nya nilai-nilai pada segmen bandel publik. Kontroversi ini adalah berguna diterangi oleh meneliti pengaruh pada perdebatan kebijakan pajak dosa utama teori etika dikembangkan dalam filsafat moral dan banyak dibahas dalam standar Buku etika bisnis.8Teori etika utama tiga dibahas sedemikian buku adalah ("1) moral", (2) "consequentialism", dan ("3) kebajikan etika".9Setiap dari teori etika ini, pada gilirannya, memberikan landasan bagi teori ujung tepat undang-undang, yang kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pajak. Artikel ini akan menganalisis dosa pajak di bawah eachof utama teori-teori etika untuk menentukan apakah dosa Pajak dapat dibenarkan etis di bawah salah satu dari mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sementara menjadi lebih populer dengan legislatif di tingkat negara bagian dan federal,
pajak dosa telah menghasilkan kontroversi yang signifikan.
7
Argumen utama terhadap dosa
pajak didasarkan pada pertimbangan etis: klaim bahwa suchtaxes tidak adil,
diskriminatif, dan ancaman terhadap kebebasan oleh " negara pengasuh "berusaha untuk memaksakan nya
nilai-nilai pada segmen bandel masyarakat. Kontroversi ini berguna
diterangi dengan memeriksa pengaruh pada debat kebijakan pajak dosa utama
teori etika dikembangkan dalam filsafat moral dan banyak dibahas dalam standar
etika bisnis buku pelajaran.
8
Tiga teori etika utama yang dibahas dalam seperti
buku teks adalah (1) "deontologi" , (2) "konsekuensialisme", dan (3) "etika moralitas".
9
Masing-masing teori etika, pada gilirannya, memberikan dasar untuk teori ujung tepat undang-undang, yang kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pajak. Artikel ini
akan menganalisis pajak dosa bawah eachof teori etika utama untuk menentukan apakah dosa
pajak dapat etis dibenarkan dalam salah satu dari mereka.