Major advancements in science often

Major advancements in science often lead the way to major shifts in
philosophical paradigms. Ancient, and especially Greek, alchemy,
geometry, and astronomy were breakthroughs that taught humans
how much they do not know. Thus, teleological theories of a universe
with a ‘purpose’ were born and eventually dominated philosophy of
religion. Philosophy of religion, until medieval times, ‘re-interpreted’
teleological theories to be theories for the purposes of God. Islamic
philosophy also re-interpreted ancient teleological theories in an
Islamic sense. In addition, Islamic philosophers/scientists developed
the ancient concepts of causality, not only from the scientific side but
from the theological side as well, as Chapter Six will explain. Islamic
philosophy’s developments of the Greek philosophy paved the way for
the renaissance and modernist philosophy, and was largely responsible
for the 17th century’s paradigm shift from teleology to causality.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kemajuan besar dalam ilmu sering memimpin jalan untuk pergeseran besarparadigma filosofis. Kuno, dan terutama Yunani, Alkimia,geometri dan astronomi adalah terobosan yang mengajarkan manusiaberapa banyak mereka tidak tahu. Dengan demikian, teologi teori alam semestadengan 'tujuan' dilahirkan dan akhirnya didominasi filsafatagama. Filsafat agama, sampai pertengahan, 'ditafsirkan kembali'teologi teori menjadi teori untuk tujuan Allah. IslamFilsafat juga kembali diartikan kuno teologi teori-teoriRasa Islam. Selain itu, filsuf Islam/ilmuwan mengembangkankonsep kuno tentang kausalitas, tidak hanya dari sisi ilmiah tetapidari sisi teologi serta, sebagai bab enam akan menjelaskan. IslamFilsafat perkembangan falsafah Yunani diaspal jalan untukRenaisans dan filosofi modernis, dan sebagian besar bertanggung jawabuntuk pergeseran paradigma abad ke 17 dari teleology untuk kausalitas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kemajuan besar dalam ilmu sering memimpin jalan untuk pergeseran besar dalam
paradigma filsafat. Kuno, dan terutama Yunani, alkimia,
geometri, dan astronomi adalah terobosan yang mengajarkan manusia
berapa banyak mereka tidak tahu. Dengan demikian, teori-teori teleologis dari alam semesta
dengan 'tujuan' lahir dan akhirnya mendominasi filsafat
agama. Filsafat agama, sampai abad pertengahan, 'ditafsirkan ulang'
teori teleologis menjadi teori untuk tujuan Allah. Islam
filsafat juga kembali diinterpretasikan-teori teleologis kuno dalam
arti Islam. Selain itu, filsuf Islam / ilmuwan mengembangkan
konsep kuno kausalitas, tidak hanya dari sisi ilmiah, tetapi
dari sisi teologis juga, seperti Bab Enam akan menjelaskan. Islam
perkembangan filsafat dari filsafat Yunani membuka jalan bagi
kebangkitan dan filsafat modernis, dan sebagian besar bertanggung jawab
untuk perubahan paradigma abad ke-17 itu dari teleologi ke kausalitas.