This allows participants toaccept w

This allows participants to
accept without hostility such tools as gender roles identification, gender needs
assessment and the WID/GAD policy matrix. Ultimately, the distinction
between practical and strategic gender needs is a critical tool that helps
participants recognize the interrelationship between the political, professional
and personal. Indeed, the diffusing of tension is an inherent part of the tools
themselves. In demystifying the widespread belief that all interventions to
assist women are ‘feminist’, it allows participants to ‘put on the back burner’
those interventions considered inappropriate. Yet it also allows the beginnings
of a re-examination of ‘personal’ as well as ‘political’ positions on the issue
of women’s subordination

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hal ini memungkinkan para peserta untukmenerima tanpa permusuhan seperti alat sebagai jender peran identifikasi, kebutuhan jenis kelaminpenilaian dan matriks kebijakan WID GAD. Pada akhirnya, perbedaanantara kebutuhan praktis dan strategis gender adalah alat penting yang membantupeserta mengenali keterkaitan antara profesional politik,dan Pribadi. Memang, menyebarkan ketegangan adalah bagian tak terpisahkan dari alat-alatdiri mereka sendiri. Dalam menjelaskan kepercayaan yang meluas bahwa semua intervensi untukmembantu wanita 'feminis', hal ini memungkinkan para peserta untuk 'meletakkan di belakang kompor'intervensi yang dianggap tidak pantas. Namun hal ini juga memungkinkan awalpemeriksaan ulang 'pribadi' serta 'politik' posisi pada masalahwanita subordinasi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hal ini memungkinkan peserta untuk
menerima tanpa permusuhan alat seperti identifikasi peran gender, jenis kelamin perlu
kajian dan matriks kebijakan WID / GAD. Pada akhirnya, perbedaan
antara kebutuhan gender praktis dan strategis adalah alat penting yang membantu
peserta mengakui keterkaitan antara politik, profesional
dan pribadi. Memang, Diffusing ketegangan merupakan bagian inheren dari alat
itu sendiri. Dalam demistifikasi keyakinan luas bahwa semua intervensi untuk
membantu perempuan yang 'feminis', hal itu memungkinkan peserta untuk 'menempatkan di belakang kompor'
yang intervensi dianggap tidak pantas. Namun juga memungkinkan awal
dari pemeriksaan ulang 'pribadi' serta posisi 'politik' dalam masalah
subordinasi perempuan