tillage induced pans in ultisols in

tillage induced pans in ultisols in the Amozon are similar to those formed in ultisols in temperate regions. bulk density in the 15 -25 cm depth of a newly cleared Yurimaguas soil subject to roto-tillage continued to increase with time while bulk density of soil managed by manual labor did not increase.some densification in layer occurred during the land-clearing process, but pan formation continued in response to stuctural degradation caused by the rapidly rotating rototiller tines. deep tillage such as subsoiling or chisel-plowing is effective in breaking up these pans. under a mechanized cultivation of an oxisol in brazil, the soil was compacted to the 30 cm depth and created a tillge pan at the 20 cm depth (Silva, 1981)

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tanah yg dikerjakan diinduksi panci di ultisols di Amozon mirip dengan yang dibentuk di ultisols di daerah beriklim. massal kepadatan di 15-25 cm kedalaman tanah Yurimaguas yang baru dibersihkan dapat terus meningkat dengan waktu sementara kepadatan massal tanah yang dikelola oleh tenaga kerja manual tidak tidak increase.some densification dalam lapisan roto-budidaya terjadi selama proses pembersihan lahan, namun pembentukan pan terus dalam menanggapi stuctural kerusakan yang disebabkan oleh tines rototiller berputar cepat. dalam budidaya seperti subsoiling atau membajak pahat efektif dalam putus panci ini. dalam budidaya mekanik dari oxisol di brazil, tanah dipadatkan kedalaman 30 cm dan menciptakan panci tillge pada kedalaman 20 cm (Silva, 1981)

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

pengolahan diinduksi panci di Ultisols di Amozon mirip dengan yang dibentuk pada Ultisols di daerah beriklim sedang. bulk density pada kedalaman 15 -25 cm dari subjek tanah Yurimaguas baru dibersihkan untuk Roto-olah tanah terus meningkat dengan waktu sementara bulk density tanah yang dikelola oleh tenaga kerja manual tidak increase.some densifikasi pada lapisan terjadi selama proses pembukaan lahan, namun pembentukan pan terus dalam menanggapi degradasi stuktural yang disebabkan oleh tines rototiller berputar cepat. pengolahan mendalam seperti subsoiling atau pahat-membajak efektif dalam putus panci tersebut. di bawah budidaya mekanis dari suatu Oxisol di brazil, tanah itu dipadatkan dengan kedalaman 30 cm dan menciptakan panci tillge pada kedalaman 20 cm (Silva, 1981)