Jaejoong lightly thrust his fingers

Jaejoong lightly thrust his fingers in and out of Yunho’s passage, before deeming the other prepared
enough. He then replaced the digits with his length, quickly breaking into a primal speed.
Yunho could not help but cry out at the sudden rushes of pleasure up his spine, as Jaejoong thrust
continuously, filling him up so perfectly. He found a meagre bit of strength, pushing himself off the bed
into his boyfriend’s arms, fingers digging slightly into Jaejoong’s broad back.
The new angle caused Jaejoong’s every thrust to hit Yunho’s prostate, and hard. Jaejoong’s hand
wrapped around the other’s cock, stroking hard in time with his brutal thrusts. They kissed sloppily,
with abandon, lust taking over as they reached completion.
Breathing hard, Jaejoong set his lover back down onto the soft mattress, kissing him one last time before
pulling out. Yunho shut his eyes tightly, trying to regain his breath from the amazing orgasm.
“Thank you,” the older man whispered into Yunho’s ear, pressing his lips to the other’s temple. Yunho
nodded slightly in acknowledgment, deciding that they should do this again some time soon. Jaejoong’s
fantasies were something that he wanted to live, and relive, over and over and over again.
****

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jaejoong ringan dorong jari-jarinya masuk dan keluar dari bagian Yunho, sebelum deeming
olahan lainnya cukup. ia kemudian diganti angka dengan panjang nya, cepat membobol kecepatan primal.
Yunho tidak bisa membantu tetapi menangis di bergegas tiba-tiba kesenangan tulang punggungnya, karena Jaejoong dorong
terus menerus, mengisi dia begitu sempurna. ia menemukan sedikit sedikit kekuatan, mendorong dirinya dari tempat tidur
dalam pelukan kekasihnya itu, jari menggali sedikit ke belakang yang luas Jaejoong itu.
sudut baru menyebabkan Jaejoong yang setiap dorong untuk memukul prostat Yunho, dan keras. tangan
Jaejoong yang melilit ayam lain, membelai keras dalam waktu dengan menyodorkan brutal. mereka mencium sembarangan,
dengan meninggalkan, nafsu mengambil alih saat mereka mencapai penyelesaian.
bernapas keras,Jaejoong mengatur kekasihnya kembali ke kasur lembut, menciumnya terakhir kali sebelum
menarik keluar. Yunho memejamkan mata erat-erat, mencoba untuk mendapatkan kembali napas dari orgasme menakjubkan.
"Terima kasih," pria yang lebih tua berbisik ke telinga Yunho itu, menekan bibirnya ke kuil lain. Yunho
mengangguk sedikit dalam pengakuan, memutuskan bahwa mereka harus melakukan ini lagi beberapa waktu segera.
Jaejoong yangfantasi adalah sesuatu yang ia ingin hidup, dan menghidupkan kembali, berulang-ulang.
****

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jaejoong ringan dorong jarinya dan keluar dari bagian Yunho, sebelum Agung yang lain yang disiapkan
cukup. Dia kemudian digantikan angka dengan panjang nya, cepat menembus kecepatan primal.
Yunho tidak bisa membantu tetapi menangis di demam mendadak kesenangan tulang belakang nya, seperti yang dorong Jaejoong
terus menerus, mengisi dia begitu sempurna. Ia menemukan sedikit jauh dari kekuatan, mendorong dirinya dari tempat tidurnya
menjadi pacar-nya tangan, jari-jari menggali sedikit ke dalam Jaejoong's luas kembali.
sudut baru disebabkan Jaejoong yang dorong setiap hit Yunho prostat, dan keras. Jaejoong di tangan
dibungkus di sekitar ayam yang lain, membelai keras dalam waktu dengan tekanan brutal nya. Mereka mencium sembarangan,
dengan meninggalkan, nafsu mengambil alih saat mereka mencapai penyelesaian.
bernapas keras, Jaejoong meletakkan kekasihnya kembali ke kasur lembut, mencium dia terakhir kalinya sebelum
menarik keluar. Yunho memejamkan matanya erat, mencoba kembali napas dari orgasme menakjubkan.
"Terima kasih," pria yang lebih tua berbisik ke telinga Yunho, menekan bibirnya ke Candi yang lain. Yunho
mengangguk sedikit dalam pengakuan, memutuskan bahwa mereka harus melakukan ini lagi beberapa waktu segera. Jaejoong's
Fantasi adalah sesuatu yang ia inginkan untuk hidup, dan menghidupkan kembali, berulang -berulang.
***