Whereas children up to 4 years of a

Whereas children up to 4 years of age predicted that the ball would land in the straight down location, 6 year olds consistently judged that the ball would land in the location prescribed by a parabolic path. The younger children seemed to be sensitive to gravity only. The 6 year olds, by contrast, who expected the ball to move both downward and forward, appeared to be sensitive to both gravity and inertia. However, if children were given the opportunity to view the three fully visible motions and had to judge their “ naturalness, ” even the 3 and 4 year olds reliably chose the parabolic path as the normal one, now showing a sensitivity to both gravity and inertia which, in the prediction task, did not appear before 6 years of age. The developmental patterns observed in the different tasks thus provide further evidence for a dissociation in children ’ s performance, in this study even in the case of judgments only (Kim & Spelke, 1999 ).
Considered together, the findings by Krist and his associates and by Kim and Spelke allow two general conclusions. First, children ’ s developing understanding of object motion is a complex, multifaceted process. It has now repeatedly been shown that some aspects of knowledge may be expressed in and are revealed by – a particular task but not another, without either of them necessarily being the more adequate or sensitive for diagnosing the “ true ” concept in question. Second, following from the above, children ’ s knowledge about object motion reveals itself and can be studied in a broad array of contexts.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sedangkan anak-anak hingga usia 4 tahun meramalkan bahwa bola akan mendarat di lurus ke bawah lokasi, 6 tahun secara konsisten dihakimi bahwa bola akan mendarat di lokasi yang ditentukan oleh jalan parabola. Anak-anak muda tampaknya menjadi peka terhadap gravitasi hanya. 6 tahun, dengan kontras, yang diharapkan bola untuk memindahkan baik ke bawah dan ke depan, muncul untuk peka terhadap gravitasi dan inersia. Namun, jika anak-anak diberi kesempatan untuk melihat gerakan sepenuhnya terlihat tiga dan harus menilai mereka "kewajaran", bahkan 3 dan 4 tahun terpercaya memilih jalan parabola sebagai yang normal, sekarang menunjukkan kepekaan terhadap gravitasi dan inersia yang, dalam tugas prediksi, tidak muncul sebelum usia 6 tahun. Pola-pola perkembangan yang diamati dalam tugas yang berbeda sehingga memberikan bukti lebih lanjut untuk disosiasi dalam kinerja anak, dalam studi ini bahkan dalam kasus penilaian hanya (Kim & Spelke, 1999).Dianggap sama, temuan oleh Krist dan rekan-rekannya dan Kim dan Spelke memungkinkan dua kesimpulan umum. Pertama, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang benda gerak adalah proses yang kompleks dan multifaset. Sekarang berulang kali telah menunjukkan bahwa beberapa aspek pengetahuan dapat dinyatakan dalam dan yang diungkapkan oleh – tertentu tugas tapi tidak lain, tanpa salah satu dari mereka selalu menjadi lebih memadai atau sensitif untuk mendiagnosa konsep "benar" dalam pertanyaan. Kedua, pengetahuan anak-anak tentang benda gerak mengikuti dari di atas, mengungkapkan dirinya dan dapat dipelajari dalam array yang luas dari konteks.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sedangkan anak-anak sampai usia 4 tahun meramalkan bahwa bola akan mendarat di lokasi bawah lurus, usia 6 tahun secara konsisten menilai bahwa bola akan mendarat di lokasi yang ditentukan oleh jalur parabola. Anak-anak yang lebih muda tampaknya peka terhadap gravitasi saja. Para anak usia 6 tahun, sebaliknya, yang diharapkan bola bergerak baik ke bawah dan ke depan, tampaknya sensitif terhadap gravitasi dan inersia. Namun, jika anak-anak diberi kesempatan untuk melihat tiga gerakan sepenuhnya terlihat dan harus menilai mereka "kealamian," bahkan berusia 3 dan 4 tahun andal memilih jalan parabola sebagai normal, sekarang menunjukkan kepekaan terhadap kedua gravitasi dan inersia yang, dalam tugas prediksi, tidak muncul sebelum usia 6 tahun. Pola perkembangan diamati dalam tugas yang berbeda sehingga memberikan bukti lebih lanjut untuk disosiasi kinerja anak-anak, dalam penelitian ini bahkan dalam kasus penilaian saja (Kim & Spelke, 1999).
Dianggap bersama-sama, temuan oleh Krist dan rekan-rekannya dan oleh Kim dan Spelke memungkinkan dua kesimpulan umum. Pertama, pemahaman anak-anak mengembangkan gerak benda adalah proses multifaset yang kompleks. Ini kini berulang kali menunjukkan bahwa beberapa aspek pengetahuan dapat dinyatakan dalam dan diungkapkan oleh - tugas tertentu tetapi tidak yang lain, tanpa salah satu dari mereka harus menjadi lebih memadai atau sensitif untuk mendiagnosis "benar" konsep yang dimaksud. Kedua, berikut dari atas, pengetahuan anak-anak tentang gerak benda mengungkapkan dirinya dan dapat dipelajari dalam array yang luas dari konteks.