rather than treat the production of

rather than treat the production of knowledge as simply a cognitive matter, postmodernism treats it is a normative and political matter (Shapiro 1999: 1). Foucault wanted to see if there was not some common matrix which hooked together the fields of knowledge and power. according to Foucault, there is a general consistency, which cannot be reduced to an identity, between modes of interpretations and operations of power. power and knowledge are mutually supportive; they directly imply one another (Foucault 1977: 27). the task therefore is to see how operations of power fit with the wider social and political matrices of the modern world. for example, in discipline and punish (1977), Foucault investigates the possibility that the evoluation of the penal system is intimetely connected to the human sciences. his argument is that a single process of “epistemologico-juridical” formation underlies the history of the prison on the one hand, and the human sciences on the other (1997:23). in other words, the prison is consistent with modern society and modern modes of apprehending ‘man’s’ world.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

daripada mengobati produksi pengetahuan sebagai hanya masalah kognitif, postmodernisme memperlakukan masalah normatif dan politik (Shapiro 1999: 1). Foucault ingin melihat jika tidak ada beberapa matriks umum yang terhubung bersama-sama bidang pengetahuan dan kuasa. Menurut Foucault, ada konsistensi umum, yang tidak dapat dikurangi menjadi identitas, antara mode interpretasi dan operasi kekuasaan. kekuasaan dan pengetahuan yang saling mendukung; mereka langsung menyiratkan satu sama lain (Foucault 1977:27). tugas itu adalah untuk melihat bagaimana operasi kekuasaan sesuai dengan luas sosial dan politik matriks dunia modern. sebagai contoh, dalam disiplin dan menghukum (1977), Foucault menyelidiki kemungkinan bahwa evoluation sistem hukum intimetely terhubung ke ilmu-ilmu manusia. argumennya adalah bahwa proses pembentukan "epistemologico-yuridis" mendasari sejarah penjara di satu sisi, dan ilmu-ilmu manusia pada lain (1997:23). dengan kata lain, penjara konsisten dengan masyarakat modern dan modern mode kemudian 'orang' dunia.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

daripada mengobati produksi pengetahuan sebagai hanya masalah kognitif, postmodernisme memperlakukan ini adalah masalah normatif dan politik (Shapiro 1999: 1). Foucault ingin melihat apakah tidak ada beberapa matriks umum yang doyan sama bidang pengetahuan dan kekuasaan. menurut Foucault, ada konsistensi umum, yang tidak dapat dikurangi menjadi identitas, antara modus interpretasi dan operasi kekuasaan. kekuasaan dan pengetahuan yang saling mendukung; mereka langsung menyiratkan satu sama lain (Foucault 1977: 27). Oleh karena itu tugas ini adalah untuk melihat bagaimana operasi kekuasaan sesuai dengan matriks sosial dan politik yang lebih luas dari dunia modern. misalnya, dalam disiplin dan menghukum (1977), Foucault menyelidiki kemungkinan bahwa evoluation dari sistem pidana yang intimetely terhubung dengan ilmu manusia. argumennya adalah bahwa proses tunggal "epistemologico-yuridis" formasi mendasari sejarah penjara di satu sisi, dan ilmu-ilmu manusia di sisi lain (1997: 23). dengan kata lain, penjara konsisten dengan masyarakat modern dan mode modern menangkap dunia 'manusia'.