Brands “liked” are expressive of th

Brands “liked” are expressive of the inner or social self. The study identifies a positive relationship between the self-expressive nature of brands “liked” and brand love. Consumers who engage with inner self-expressive brands are more likely to offer WOM for that brand. By contrast, consumers who engage with socially self-expressive brands are more likely to accept wrongdoing from a brand.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Merek "suka" ekspresif diri batin atau sosial. Studi mengidentifikasi hubungan yang positif antara sifat Self-ekspresif merek "suka" dan merek cinta. Konsumen yang terlibat dengan merek Self-ekspresif batin lebih mungkin untuk menawarkan WOM untuk bahwa merek. Sebaliknya, konsumen yang terlibat dengan sosial Self-ekspresif merek lebih cenderung menerima kesalahan dari merek.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Merek "menyukai" ekspresif dari batin atau sosial. Studi ini mengidentifikasi hubungan positif antara sifat self-ekspresif merek "menyukai" dan cinta merek. Konsumen yang terlibat dengan merek sendiri ekspresif dalam lebih mungkin untuk menawarkan WOM untuk merek itu. Sebaliknya, konsumen yang terlibat dengan merek sendiri ekspresif sosial lebih mungkin untuk menerima kesalahan dari merek.