Advertising can have powerful effec

Advertising can have powerful effects.
Until the early twentieth century, men bought 99% of cigarettes sold. Then advertisers began targeting female buyers.

In 1955, there were twice as many male as female smokers in the United States.
Although the smoking rate has decreased overall, women have almost caught up to men. In 2004 23% of adult men smoked, compared to 19% of adult women.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Iklan dapat memiliki efek yang kuat.Sampai awal abad kedua puluh, orang-orang membeli 99% Rokok yang dijual. Kemudian pengiklan mulai menargetkan pembeli wanita.Pada tahun 1955, ada dua kali sebagai banyak laki-laki sebagai perempuan perokok di Amerika Serikat. Meskipun tingkat Rokok telah menurun secara keseluruhan, perempuan telah hampir tertangkap dengan laki-laki. Pada tahun 2004 23% pria dewasa Merokok, dibandingkan dengan 19% dari perempuan dewasa.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Iklan dapat memiliki efek yang kuat.
Sampai awal abad kedua puluh, orang membeli 99% dari rokok yang dijual. Maka pengiklan mulai menargetkan pembeli perempuan. Pada tahun 1955, ada dua kali lebih banyak laki-laki sebagai perokok perempuan di Amerika Serikat. Meskipun tingkat merokok telah menurun secara keseluruhan, perempuan hampir tertangkap dengan laki-laki. Pada tahun 2004 23% dari pria dewasa merokok, dibandingkan dengan 19% dari wanita dewasa.