The Method of Adopter Categorizatio

The Method of Adopter Categorization
A researcher seeking standardization of adopter categories faces three problems: (1) determining the number of adopter categories to conceptualize, (2) deciding on the portion of the members of a system to include in each category, and (3) determining the method, statistical or otherwise, of defining the adopter categories. There is no question, however, about the criterion for adopter categorization. It is innovativeness, the degree to which an individual or other unit of adoption is relatively earlier in adopting new ideas than other members of a social system. Innovativeness is a "relative" dimension, in that one has either more or less of it than others in a social system. Innovativeness is a continuous variable, and partition-Jug-it into discrete categories is only a conceptual device, much like dividing the continuum of social status into upper, middle, and lower classes. Such classification is a simplification that aids understanding, although it loses data.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Metode Adopter kategorisasiSeorang peneliti mencari Standardisasi adopter kategori menghadapi tiga masalah: (1) menentukan jumlah kategori adopter konsep, (2) memutuskan pada bagian anggota sistem yang akan disertakan dalam setiap kategori, dan (3) menentukan metode, statistik atau sebaliknya, mendefinisikan kategori adopter. Ada pertanyaan, namun, tentang kriteria untuk adopter kategorisasi. Ini adalah pola, tingkat mana individu atau unit adopsi relatif sebelumnya dalam mengadopsi ide-ide baru dari anggota lain dari sistem sosial. Inovasi adalah "relatif" dimensi, yang satu telah baik lebih atau kurang dari itu daripada yang lain dalam sistem sosial. Inovasi terus-menerus variabel, dan partisi-kendi-itu menjadi diskrit kategori hanya konseptual, banyak perangkat seperti membagi kontinum status sosial ke atas, tengah dan kelas bawah. Klasifikasi tersebut merupakan penyederhanaan yang membantu pemahaman, meskipun ia kehilangan data.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Metode Adopter Kategorisasi
Seorang peneliti mencari standarisasi kategori adopter menghadapi tiga masalah: (1) menentukan jumlah kategori adopter untuk konsep, (2) menentukan porsi anggota dari suatu sistem untuk memasukkan dalam setiap kategori, dan (3 ) menentukan metode, statistik atau sebaliknya, mendefinisikan kategori adopter. Tidak ada pertanyaan, namun, tentang kriteria untuk adopter kategorisasi. Ini adalah inovasi, sejauh mana unit individu atau lainnya adopsi relatif awal dalam mengadopsi ide-ide baru dari anggota lain dari sistem sosial. Inovasi adalah "relatif" dimensi, di salah satu yang memiliki lebih atau kurang dari itu daripada yang lain dalam suatu sistem sosial. Inovasi adalah variabel kontinu, dan partisi-Jug-ke kategori diskrit hanya perangkat konseptual, seperti membagi kontinum status sosial ke atas, tengah, dan kelas bawah. Klasifikasi tersebut adalah penyederhanaan yang membantu pemahaman, meskipun kehilangan data.