Sistem kapal shafting secara tradisional telah dimodelkan sebagai
sistem parameter terpusat, sistem kontinyu, atau dengan menggunakan
tiga dimensi model elemen hingga, berdasarkan kekayaan
pengalaman praktis serta prinsip-prinsip fisika fundamental. Meskipun ada beberapa penelitian terbaru novel tentang
torsional [6, 8, 9, 13, 23], aksial [10, 15], melintang [21], dan
ditambah getaran analisis [1, 12, 16, 17], yang meliputi
beberapa model matematika yang kompleks, perkiraan disamakan
parameter model masih banyak digunakan oleh para insinyur. Nestorides
[11], Tuplin [19], Wilson [22], dan Li et al. [7] telah meninjau metode untuk membangun model massa setara disamakan
dengan menyederhanakan shafting propulsi mesin kelautan.
Diagram skematik dari propulsi sistem shafting laut didorong oleh empat-stroke, 6 silinder, mesin diesel, dan
termasuk salah satu peredam, satu kopling fleksibel tinggi, dan satu
kopling yang menarik dalam tulisan ini ditunjukkan pada Gambar. 1 (a).
Parameter dasar dari sistem diberikan dalam Tabel 1.
Pendekatan yang dijelaskan dalam referensi [7, 11, 19, 22] digunakan
di sini untuk membangun parameter model disamakan sistem propulsi shafting, di mana disamakan elemen inersia
dihubungkan oleh elemen elastis seragam tak bermassa dengan atau
tanpa redaman elemen. Ara. 1 (b) menunjukkan disederhanakan
Model massa disamakan dengan 27 massa terpusat; Ii dan ci (i =
1, 2, ... 27) adalah saat-saat massa polar inersia dan
koefisien redaman eksternal dari massa disamakan i-th, sementara
ki, i + 1 dan ci, i + 1 (i = 1, 2, ... 27) adalah kekakuan torsional dan
koefisien redaman internal poros antara inersia
elemen i dan i + 1, masing-masing.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..