Cannabis continues to rise in popul

Cannabis continues to rise in popularity as the perception of its harmfulness decreases and evidence of its deleterious developmental effect increases. While internalizing distress and suicide risk have been linked with cannabis use problems [DSM-5 cannabis use disorder (CUD); DSM-IV cannabis abuse and dependence] it remains unclear how this association varies over the course of development in treatment-seeking men and women. The current study utilized the National Drug Abuse Treatment Clinical Trials Network (NIDA CTN) to conduct a cross-sectional comparison of internalizing distress and suicide risk among men (n = 437) and women (n = 163) spanning ages 18–50 who met DSM-5 criteria for CUD. Interactions between gender and developmental stage (i.e., late adolescence, early adulthood, and middle adulthood) were observed for suicide risk and anxiety but not depression problems. Specifically, women seeking CUD treatment in late adolescence and middle adulthood exhibited significantly higher rates of anxiety and suicide risk compared to men seeking treatment during the same developmental stages. Internalizing distress and suicide risk did not differ between treatment-seeking men and women in the early adult stage. Overall, results suggest that the structure of risk for CUD may differ in men and women across the lifespan and that women presenting for CUD treatment during late adolescence and middle adulthood may uniquely benefit from intervention designed to address these elevations in anxiety and suicide risk.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ganja terus meningkat di popularitas sebagai persepsi para harmfulness menurun dan bukti yang meningkat efek perkembangan yang buruk. Sementara internalisasi risiko kesusahan dan bunuh diri telah dikaitkan dengan masalah penggunaan ganja [DSM-5 ganja menggunakan gangguan (CUD); DSM-IV ganja penyalahgunaan dan ketergantungan] masih belum jelas bagaimana Asosiasi ini bervariasi selama pengembangan pengobatan-mencari pria dan wanita. Penelitian ini digunakan obat penyalahgunaan pengobatan klinis percobaan Jaringan Nasional (NIDA CTN) untuk melakukan perbandingan penampang internalisasi risiko kesusahan dan bunuh diri antara laki-laki (n = 437) dan wanita (n = 163) mencakup usia 18 – 50 yang bertemu DSM-5 kriteria untuk CUD. Interaksi antara jenis kelamin dan tahap perkembangan (yaitu, masa remaja akhir, awal masa dewasa, dan tengah dewasa) diamati untuk risiko bunuh diri dan kecemasan, tetapi tidak masalah depresi. Secara khusus, perempuan yang mencari pengobatan CUD di akhir masa remaja dan tengah dewasa dipamerkan secara signifikan lebih tinggi tingkat risiko kecemasan dan bunuh diri dibandingkan laki-laki yang mencari pengobatan selama tahap-tahap perkembangan yang sama. Internalisasi kesusahan dan bunuh diri risiko tidak berbeda antara pengobatan-mencari pria dan wanita dalam tahap awal dewasa. Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa struktur risiko CUD mungkin berbeda pada pria dan wanita di seluruh umur dan bahwa wanita menyajikan untuk pengobatan CUD selama masa remaja dan tengah larut dewasa mungkin unik manfaat dari intervensi yang dirancang untuk mengatasi ketinggian ini dalam risiko kecemasan dan bunuh diri.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Cannabis terus meningkat dalam popularitas sebagai persepsi menurun harmfulness dan bukti yang merugikan perkembangan efek meningkat. Sementara internalisasi distress dan risiko bunuh diri telah dikaitkan dengan masalah penggunaan ganja [DSM-5 penggunaan ganja gangguan (CUD); DSM-IV ganja penyalahgunaan dan ketergantungan] masih belum jelas bagaimana asosiasi ini bervariasi selama pembangunan pada pria dan perempuan yang mencari pengobatan. Studi saat ini dimanfaatkan Pengobatan Penyalahgunaan Obat Nasional Clinical Trials Network (NIDA CTN) untuk melakukan perbandingan cross-sectional dari internalisasi distress dan bunuh diri resiko antara laki-laki (n = 437) dan perempuan (n = 163) yang mencakup usia 18-50 yang bertemu DSM-5 kriteria untuk CUD. Interaksi antara gender dan tahap perkembangan (yaitu, masa remaja akhir, awal dewasa, dan dewasa tengah) diamati untuk risiko bunuh diri dan kecemasan tetapi tidak masalah depresi. Secara khusus, perempuan yang mencari pengobatan CUD pada akhir masa remaja dan dewasa tengah dipamerkan tingkat signifikan lebih tinggi dari kecemasan dan risiko bunuh diri dibandingkan dengan laki-laki mencari pengobatan selama tahap perkembangan yang sama. Internalisasi distress dan risiko bunuh diri tidak berbeda antara laki-laki dan perempuan yang mencari pengobatan pada tahap dewasa awal. Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa struktur risiko CUD mungkin berbeda pada pria dan wanita di seluruh jangka hidup dan bahwa perempuan yang datang untuk pengobatan CUD selama akhir masa remaja dan dewasa menengah mungkin unik manfaat dari intervensi yang dirancang untuk mengatasi peningkatan ini dalam kecemasan dan risiko bunuh diri.