Rekonstruksi pendidikan salah satun

Rekonstruksi pendidikan salah satunya dilakukan melalui perubahan kurikulum nasional. Pelaksanaan perubahan kurikulum di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berlangsung relatif singkat. Jika dilihat perubahan kurikulum tahun 2004, 2006, dan 2013, tentu menimbulkan banyak persepsi tentang rasionalisasi perubahan tersebut. Ditinjau dari aspek waktu, dikemukakan Zaini (2009, p. 178), kurun waktu 10 tahun itu lebih rasional untuk melakukan perubahan yang sistematis, ditilik dari berbagai aspek perubahan berdasarkan teori pengembangan kurikulum dan implementasi kurikulum di lapangan. Rasionalisasi yang sering dipergunakan untuk menjawab seringnya pergantian kurikulum adalah “untuk penyesuaian dan menjawab perkembangan zaman” (Kurniasih & Sani, 2014, p. 31).
Di sisi lain, masalah sosial seperti premanisme, tawuran, pelecehan seksual, geng motor, perkelahian warga, pencurian hingga permasalahan korupsi menjadi faktor yang harus segera di atasi salah satunya melalui sistem pendidikan. Pendidikan memiliki fungsi kontrol yaitu mengembangkan anak agar memiliki arah yang jelas dalam melangkah dan dapat memilah-milah perbuatan yang baik dan buruk. Penanaman sikap yang luhur tentunya dapat dibiasakan dan diajarkan melalui pendidikan. Salah satunya sekolah sebagai pelaksanan sistem pendidikan formal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Rekonstruksi pendidikan salah satunya dilakukan melalui perubahan kurikulum nasional. Pelaksanaan perubahan kurikulum di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berlangsung relatif singkat. Jika dilihat perubahan kurikulum tahun 2004, 2006, dan 2013, tentu menimbulkan banyak persepsi tentang rasionalisasi perubahan tersebut. Ditinjau dari aspek waktu, dikemukakan Zaini (2009, ms. 178), kurun waktu 10 tahun itu lebih rasional untuk melakukan perubahan yang sistematis, ditilik dari berbagai macam aspek perubahan berdasarkan teori pengembangan kurikulum dan adalah kurikulum di lapangan. Rasionalisasi yang sering dipergunakan untuk menjawab seringnya pergantian kurikulum adalah "untuk penyesuaian dan menjawab perkembangan zaman" (Kurniasih & Sani, 2014, hal. 31).Di sisi lain, masalah sosial seperti premanisme, tawuran, pelecehan seksual, geng motor, perkelahian warga, pencurian hingga permasalahan bareng menjadi faktor yang harus segera di atasi salah satunya melalui sistem pendidikan. Pendidikan memiliki fungsi kontrol berlaku mengembangkan anak agar memiliki arah yang jelas dalam melangkah dan dapat memilah-milah Rakata yang baik dan buruk. Penanaman sikap yang luhur tentunya dapat dibiasakan dan diajarkan melalui pendidikan. Salah satunya sekolah sebagai pelaksanan sistem pendidikan formal.