Mixed reactions have taken most str

Mixed reactions have taken most street corners, entertainment centers and local airwaves on the issue of Christianizing Liberia with divert views from many who are condemning this recent proposal from the just ended Constitutional Review Commission (CRC) conference held in Gbarnga, Bong County.

Many of those who spoke to this outlet against Liberia becoming a Christian state have all expressed fear of future religious conflict between the Muslims and Christians, noting that since Liberia was founded over dozens of decades ago, it has always remain a secular state, and asked why now?

"Liberia is not for Christians, Liberia is not for Muslims, Liberia is for everybody. We don't want Liberia to be for only one group of people," some of those who spoke to our staff questioned.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Campuran reaksi telah mengambil sudut-sudut jalan yang paling, Pusat hiburan dan lokal airwaves pada masalah Christianizing Liberia pemandangan divert dari banyak orang yang mengutuk proposal baru-baru ini dari hanya berakhir Komisi tinjauan konstitusional (CRC) konferensi yang diadakan di Gbarnga, Bong County.Banyak dari mereka yang berbicara kepada outlet ini terhadap Liberia menjadi seorang Kristen negara memiliki semua dinyatakan ketakutan masa depan konflik agama antara Muslim dan Kristen, mencatat bahwa sejak Liberia didirikan lebih dari puluhan dekade yang lalu, itu telah selalu tetap sekuler negara, dan bertanya sekarang mengapa?"Liberia tidak bagi orang Kristen, Liberia bukanlah untuk Muslim, Liberia adalah untuk semua orang. Kita tidak ingin Liberia untuk hanya satu kelompok orang,"beberapa dari mereka yang berbicara kepada staf kami dipertanyakan.