Using self-eficacy theory, survivor

Using self-eficacy theory, survivors who practiced
health-promotion behaviors were expected to expe-
rience less distress. That premise was partially sup-
ported. Survivors who reported not experiencing any
feelings of hopelessness and sadness were more likely
to be nonsmokers and participate in physical activity.
However, that same population was more likely to be
risky drinkers. The only health-promotion behavior
related to anxiety level was smoking, with those who
currently smoked reporting more anxiety. Participation
in physical activity previously had been shown to be
related to decreased levels of state anxiety (Blacklock
et al., 2010; Hewitt et al., 2005; McNeely et al., 2006;
Whitehead & Lavelle, 2009); however, that notion was
not supported in the current study.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Menggunakan teori diri-efikasi bahan, korban yang dipraktekkan
promosi kesehatan perilaku yang diharapkan dan pen-
rience kurang tertekan. Premis bahwa adalah sebagian pasokan
porting. Korban yang dilaporkan tidak mengalami apapun
perasaan keputusasaan dan kesedihan yang lebih mungkin
untuk perokok dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
Namun, populasi yang sama itu lebih cenderung menjadi
peminum berisiko. Perilaku promosi kesehatan hanya
berkaitan dengan tingkat kecemasan adalah Rokok, dengan orang-orang yang
saat ini diasap pelaporan lebih cemas. Partisipasi
dalam aktivitas fisik sebelumnya telah terbukti
berkaitan dengan penurunan tingkat kecemasan negara (Blacklock
et al., 2010; Hewitt et al, 2005; McNeely et al., 2006;
Whitehead & Lavelle, 2009); Namun, gagasan itu adalah
tidak didukung pada studi ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Menggunakan teori efikasi diri, korban yang dipraktekkan
perilaku promosi kesehatan diharapkan kembali besok-
rience kurang distress. Premis bahwa sebagian dukungan
porting. Korban yang melaporkan tidak mengalami
perasaan putus asa dan kesedihan lebih mungkin
menjadi perokok dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik.
Namun, populasi yang sama lebih mungkin untuk menjadi
peminum berisiko. Satu-satunya perilaku kesehatan-promosi
yang berkaitan dengan tingkat kecemasan merokok, dengan mereka yang
saat ini merokok melaporkan lebih banyak kecemasan. Partisipasi
dalam aktivitas fisik sebelumnya telah terbukti
berhubungan dengan penurunan tingkat kecemasan negara (Blacklock
et al, 2010;. Hewitt et al, 2005;. McNeely et al, 2006;.
Whitehead & Lavelle, 2009); Namun, gagasan yang
tidak didukung dalam penelitian ini.