4.2. Translation of biomarker devel

4.2. Translation of biomarker development for SDH
Because SDH activity is a marker of liver toxicity that reportedly translates to dog and rhesus monkey, the development of a stable and improved SDH assay that is commercially available is of interest to industry. SDH enzymatic stability is considered somewhat variable amongst users and was shown to be stable for less than three days when serums were frozen (Horney et al., 1993). To assess effects of 2,3,7,8-tetrachlorodibenzop- dioxin (TCDD) on liver function, adult male rhesus monkeys were treated with a single oral dose at increasing dosages (Seefeld et al.,1979). Each monkey was used as its own control while ALT and SDH activity were measured at regular intervals for 4 weeks before and 17 weeks after treatment. Serum SDH and ALT activities, but not GGT activity, were elevated in all TCDD-treated animals. Light microscopy of the livers of TCDD-treated monkeys revealed fatty infiltration with minimal hepatocellular necrosis (Seefeld etal.,
1979). In another study, groups of beagle dogs were fed methidathion at increasing dosages. There were no deaths nor adverse clinical signs and treatmentrelated effects and liver cholestasis was observed in all dogs treated with mid- and high-dietary levels of methidathion (Chang et al., 1992). Statistically significant and moderate increases in serum bile acids and
enzyme activities (ALT, SDH, and ALP) were similarly observed in both female and male dogs treated with midand high-dietary levels of methidathion. Thus, despite potential technical limitations, SDH is a liver toxicity biomarker that functions across preclinical species and
performs comparably to other liver enzymatic activities. It remains to be determined whether serum SDH activity adds value to ALT activity in a large qualification study.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

4.2. terjemahan biomarker pembangunan untuk SDHKarena aktivitas SDH penanda toksisitas hati yang dilaporkan menerjemahkan ke anjing dan monyet rhesus, perkembangan yang stabil dan peningkatan SDH assay yang tersedia secara komersial adalah menarik untuk industri. SDH enzimatik stabilitas dianggap agak variabel antara pengguna dan ditunjukkan untuk menjadi stabil selama kurang dari tiga hari ketika serum beku (Horney et al., 1993). Untuk menilai efek dari 2,3,7,8-tetrachlorodibenzop-dioxin (TCDD) pada fungsi hati, monyet rhesus laki-laki dewasa diperlakukan dengan dosis meningkatkan dosis (Seefeld et al., 1979). Monyet setiap digunakan sebagai kontrol sendiri sementara aktivitas ALT dan SDH diukur secara berkala untuk 4 minggu sebelum dan 17 minggu setelah perawatan. Serum SDH dan kegiatan ALT, tapi tidak aktivitas GGT, yang diangkat pada semua diperlakukan TCDD hewan. Mikroskop cahaya dari hati diperlakukan TCDD monyet mengungkapkan lemak infiltrasi dengan minimal hepatocellular nekrosis (Seefeld etal.,1979). penelitian lain Rombongan anjing beagle diberi methidathion meningkatkan dosis. Ada tidak ada kematian atau tanda-tanda klinis yang merugikan dan efek treatmentrelated dan hati kolestasis diamati pada semua anjing-anjing yang diperlakukan dengan tingkat pertengahan - dan tinggi-makanan methidathion (Chang et al., 1992). Peningkatan statistik signifikan dan moderat asam empedu serum danaktivitas enzim (ALT, SDH dan ALP) yang sama diamati pada kedua laki-laki dan anjing laki-laki diperlakukan dengan tingkat tinggi-makanan midand methidathion. Dengan demikian, meskipun potensi keterbatasan teknis, SDH adalah biomarker toksisitas hati yang berfungsi di seluruh spesies praklinis danmelakukan comparably kegiatan enzimatik lain hati. Tetap ditentukan Apakah serum SDH aktivitas menambah nilai ALT aktivitas dalam sebuah studi besar kualifikasi.