The Japanese believe in achievement

The Japanese believe in achievement through hard work, and this belief is carried through in the government’s policies when it comes to student support. The Japanese education system is predicated on heterogeneous, age-based groups of students in each classroom. Thus students who are particularly talented are not removed from the classroom and placed in “gifted” classes or allowed to skip a grade. The same is true for struggling students. Instead of being sent to separate classes away from their peers, the needs of struggling students are addressed in the classroom. These students are expected to progress to the next grade with their classmates.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jepang percaya dalam pencapaian melalui kerja keras, dan keyakinan ini dilakukan kebijakan pemerintah ketika datang ke dukungan bagi siswa. Sistem pendidikan Jepang didasarkan pada kelompok-kelompok yang heterogen, berbasis usia siswa di setiap kelas. Jadi siswa yang sangat berbakat tidak dihapus dari kelas dan ditempatkan di kelas "berbakat" atau diizinkan untuk melewatkan kelas. Hal yang sama juga berlaku untuk siswa yang sedang berjuang. Bukan dikirim untuk memisahkan kelas dari rekan-rekan mereka, kebutuhan mahasiswa berjuang dibahas di dalam kelas. Siswa ini diharapkan untuk maju ke kelas berikutnya dengan teman sekelas mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Orang Jepang percaya dalam prestasi melalui kerja keras, dan keyakinan ini dilakukan melalui kebijakan pemerintah ketika datang ke dukungan siswa. Sistem pendidikan Jepang didasarkan pada heterogen, kelompok berdasarkan usia siswa di setiap kelas. Dengan demikian siswa yang sangat berbakat tidak dihapus dari kelas dan ditempatkan di "berbakat" kelas atau diizinkan untuk melewati kelas. Hal yang sama berlaku untuk berjuang siswa. Bukannya dikirim ke kelas terpisah jauh dari rekan-rekan mereka, kebutuhan berjuang siswa dibahas di kelas. Siswa-siswa ini diharapkan untuk maju ke kelas berikutnya dengan teman sekelas mereka.