BackgroundThe ECED frontline pilot

Background
The ECED frontline pilot program (2015 – 2017), is intended to strengthen the system for frontline delivery of high quality, sustainable early childhood education and development (ECED) services in poor, rural communities. The program will provide support to villages and their communities in terms of raising awareness of the importance of investing in ECED for the children, as well as providing financial support to for villages to send their community teachers (playgroup and/or kindergarten teachers) to quality training programs. At the same time, activities under the pilot program are intended to strengthen the ECED teacher training system at all levels, from the national level down to the community, including those training programs managed by Non-Government organizations. A major goal is to help reduce poverty by promoting children’s attendance at quality ECED services with well-trained teachersThe pilot program is funded by the Australian Department for Foreign Aids and Trade (DFAT) and managed by the World Bank. There will be Technical Assistance to support the on-going programs of the Ministry of Villages (through the PNPM Generasi project), Ministry of National Education (Director General for ECED and Non-formal, Informal Education) and Local Governments of 25 selected poor districts. As part of the condition for being selected to receive the program benefit, each district will have to issue supporting local regulations and other aspects forf an enabling environment for ECED. In return, community in selected kecamatans within the districts will receive funds to purchase quality training for their ECED teachers.

A project implementation plan will be developed and will specify the roles and responsibilities of each stakeholder, including District Government, to achieve the project’s Development Objectives. Since the program will be implemented in 25 districts in 10 different provinces, the Task Team will include a team of District field consultants.

The list of the 25 districts is still being finalized and will likely include the following provinces: Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara and Sumatera Selatan.Scope of assignment
Each District Field Consultant will be responsible for overseeing 4 - 5 districts with the following assignment:

During start up of program (July – Dec 2015)
Conduct an assessment of selected ECED policies and programs at the District Level (regulations, staffing, funding, activities, involvement of NGO/ private sector, etc.) to be used as baseline data, using project template.
Conduct initial discussions (through on site visits) to nominated districts to inform them about their expected roles and responsibilities (as part of a District Memorandum of Understanding)
Conduct initial assessment of potential synergy with existing PNPM Generasi programs at the district level, especially in ECED teacher training.
Provide input to the project implementation manual to reflect result of baseline assessment and district consultation
Work together with PNPM Generasi District Facilitator to conduct the socialization and planning process into integrated PNPM Generasi program cycle and to socialize the program to relevant district stakeholders.
In addition to the monitoring work, the consultant is expected to coordinate with MoEC, Ministry of Villages, and District governments on the launching of the program at the National and District levels.
During implementation of program (Jan 2016 – Dec 2017)
Regularly monitor and report progress of program activities, based on the agreed-upon Monitoring Manual. Identify and report problems in implementation to Task Team and provide recommendations.
Identify, analyze and report stories of good practices and lessons learned for further dissemination and to inform continuous improvement
Maintain regular, positive communication with relevant stakeholders at the district and provincial levels, including the PNPM Generasi key actors.

Deliverables:
Start-up report containing assessment of supporting conditions (local ECED policies, ECED budget, ECED staffing) and gaps in each of the nominated districts. Report to include recommendations on actions to address the gaps, based on consultation with districts and other stakeholders. Report should provide clear, specific input that can be used to improve implementation manuals.
Timely and informative progress reports based on monitoring visits and using the Monitoring Manual. Progress reports to include clear analysis of districts’ progress and gaps, as well as recommendations for addressing problems.
In addition to producing the above reports, the consultant is expected to contribute in the organizing of National and district launch workshops and to maintain regular, positive communication with National, Provincial and District stakeholders.
All reports should have a summary in English.

Length of assignment:
Initial contract will be for 100 days and renewable based on satisfactory performance. The assignment will involve frequent visits to participating districts.


Successful consultant can be based in Jakarta or outside Jakarta. Regular coordination meetings will be organized in Jakarta.

Minimum Requirements:

Master’s Degree with 2 years of experience or equivalent combination of education and experience (e.g Bachelor Degree with min 10 years relevant experience)
Familiarity with key National Policies in ECED
Familiarity with ECED programs in Indonesia’s decentralized context.
7-10 years relevant work experience in community development, communication or other relevant field
Previous experience working/coordinate with the National and/or local government is an advantage
Previous experience working and familiarity with Indonesia’s diverse cultural landscape is an advantage
Basic competence in written and spoken English
Ability to work as part of a team
Willingness to travel intensively to assigned districts.

Reporting:
The consultant will work under the direct supervision of the Monitoring and Evaluation Coordinator and report to the Senior Education Specialist in the World Bank Office Jakarta.

Interested candidate should send expression of interest and CV (highlighting the requirements) by email to Rosfita Roesli ([e-mail]) no later than July 27, 2015.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Latar belakangProgram percontohan frontline ECED (2015-2017), ditujukan untuk memperkuat sistem untuk pengiriman frontline berkualitas tinggi, pendidikan anak usia dini yang berkelanjutan dan layanan pengembangan (ECED) di masyarakat miskin, pedesaan. Program akan memberikan dukungan untuk desa-desa dan masyarakat mereka dalam hal meningkatkan kesadaran akan pentingnya investasi di ECED untuk anak-anak, serta memberikan dukungan keuangan bagi untuk desa-desa untuk mengirim komunitas guru (guru playgroup dan/atau taman kanak-kanak) ke kualitas program pelatihan. Pada saat yang sama, kegiatan di bawah program percontohan dimaksudkan untuk memperkuat sistem pelatihan guru ECED di semua tingkatan, dari tingkat nasional ke masyarakat, termasuk program-program pelatihan tersebut dikelola oleh organisasi-organisasi Non-Pemerintah. Tujuan utama adalah untuk membantu mengurangi kemiskinan dengan mempromosikan kehadiran anak-anak di layanan ECED berkualitas dengan program percontohan teachersThe terlatih yang didanai oleh Departemen Australia untuk bantuan asing dan perdagangan (DFAT) dan dikelola oleh Bank Dunia. Akan ada bantuan teknis untuk mendukung program berlangsung pelayanan dari desa (melalui proyek PNPM Generasi), Departemen Pendidikan Nasional (Direktur Jenderal untuk ECED dan Non-formal, pendidikan Informal) dan pemerintah daerah Kabupaten 25 dipilih miskin. Sebagai bagian dari kondisi sedang dipilih untuk menerima manfaat program, setiap daerah harus mengeluarkan mendukung peraturan lokal dan lain forf aspek lingkungan yang mendukung untuk ECED. Sebagai imbalannya, komunitas di dipilih kecamatans dalam Kabupaten akan menerima dana untuk membeli kualitas pelatihan untuk guru ECED.Rencana pelaksanaan proyek akan dikembangkan dan akan menentukan peran dan tanggung jawab dari setiap pemegang, termasuk pemerintah daerah, untuk mencapai tujuan pembangunan proyek. Karena program akan dilaksanakan pada 25 Kabupaten di Provinsi berbeda 10, tim tugas akan mencakup sebuah tim konsultan Lapangan District. Daftar distrik 25 masih sedang diselesaikan dan kemungkinan akan mencakup provinsi berikut: Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan.Scope tugasSetiap Distrik bidang konsultan akan bertanggung jawab untuk mengawasi 4-5 kabupaten dengan tugas berikut: Selama memulai program (Juli-Desember 2015)Melakukan penilaian dipilih ECED kebijakan dan program di tingkat kabupaten (peraturan, kepegawaian, pendanaan, kegiatan, keterlibatan LSM / swasta sektor, dll) untuk digunakan sebagai data dasar, menggunakan proyek template.Melakukan diskusi awal (melalui situs kunjungan) nominasi daerah untuk menginformasikan mereka tentang perkiraan peran dan tanggung jawab mereka (sebagai bagian dari distrik Memorandum of Understanding) Melakukan penilaian awal potensi sinergi dengan program PNPM Generasi yang ada di tingkat kabupaten, terutama di ECED pelatihan guru. Memberikan masukan kepada proyek implementasi manual untuk mencerminkan hasil dasar penilaian dan distrik konsultasiBekerja sama dengan PNPM Generasi fasilitator untuk melakukan sosialisasi dan proses perencanaan ke dalam siklus program PNPM Generasi terpadu dan mensosialisasikan program untuk relevan distrik stakeholder.Selain bekerja pemantauan, konsultan diharapkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah Depdikbud, Kementerian desa, dan distrik pada peluncuran program di tingkat nasional dan daerah.Selama pelaksanaan program (Jan 2016-2017 Desember)Secara teratur memonitor dan melaporkan kemajuan program kegiatan, berdasarkan disepakati pemantauan Manual. Mengidentifikasi dan melaporkan masalah-masalah dalam pelaksanaan tugas tim dan memberikan rekomendasi.Mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan cerita tentang praktek-praktek yang baik dan pelajaran untuk penyebaran lebih lanjut dan untuk menginformasikan perbaikan terus-menerusMenjaga secara teratur, positif komunikasi dengan stakeholder di Kabupaten dan Provinsi tingkatan, termasuk aktor kunci PNPM Generasi.Penyerahan:Start-up laporan yang berisi penilaian mendukung kondisi (lokal ECED kebijakan, anggaran ECED, ECED staf) dan kesenjangan di setiap daerah yang ditunjuk. Laporan untuk termasuk rekomendasi pada tindakan untuk mengatasi kesenjangan, berdasarkan konsultasi dengan daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Laporan harus memberikan masukan tertentu, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan manual.Laporan perkembangan tepat waktu dan informatif berdasarkan pemantauan kunjungan dan menggunakan Manual pemantauan. Kemajuan laporan untuk memasukkan analisis jelas Kabupaten kemajuan dan kesenjangan, serta rekomendasi untuk mengatasi masalah. Selain memproduksi laporan di atas, konsultan diharapkan untuk berkontribusi dalam mengorganisir lokakarya peluncuran nasional dan distrik dan untuk menjaga komunikasi rutin, positif dengan para pemangku kepentingan nasional, Provinsi dan Kabupaten.Semua laporan harus memiliki ringkasan dalam bahasa Inggris.Panjang tugas:Kontrak awal akan untuk 100 hari dan terbarukan berdasarkan kinerja yang memuaskan. Pendampingan ini melibatkan sering berkunjung ke kabupaten yang berpartisipasi. Sukses konsultan dapat didasarkan di Jakarta atau di luar Jakarta. Rapat koordinasi reguler akan diselenggarakan di Jakarta.Persyaratan minimum:Gelar Master dengan 2 tahun pengalaman atau setara kombinasi pendidikan dan pengalaman (misalnya sarjana dengan min 10 tahun pengalaman yang relevan)Keakraban dengan kunci kebijakan nasional di ECED Keakraban dengan ECED program dalam konteks desentralisasi di Indonesia. 7-10 tahun yang relevan pengalaman dalam pengembangan masyarakat, komunikasi atau bidang terkait lain kerja Sebelumnya pengalaman kerja/koordinat dengan pemerintah nasional dan/atau lokal merupakan keuntunganSebelumnya pengalaman bekerja dan keakraban dengan lanskap budaya beragam Indonesia merupakan keuntunganKompetensi dasar dalam bahasa InggrisKemampuan untuk bekerja sebagai bagian dari timKesediaan untuk perjalanan secara intensif untuk ditugaskan Kabupaten.Pelaporan:Konsultan akan bekerja di bawah pengawasan langsung dari pemantauan dan evaluasi Koordinator dan melaporkan kepada Senior spesialis pendidikan di kantor Bank Dunia Jakarta.Calon yang tertarik harus ekspresi mengirim bunga dan CV (menyoroti persyaratan) melalui email ke Rosfita Roesli ([e-mail]) selambat-lambatnya 27 Juli 2015.