Despite randomization, there was a

Despite randomization, there was a significant difference in desire for future children between women who received a DA with VCE and those who received information only in experiment 1. Although all respondents had to imagine that they had a “hypothetical
desire for children” for the future as part of the hypothetical script, their actual desire for children could have influenced decision making about fertility preservation.
Therefore, all analyses were repeated while controlling for whether or not women had a desire for children. As the results of these analyses were very comparable to the results reported here, we may conclude that the results of experiment one are not critically dependent on baseline levels of desired children. In experiment 1, fewer women than expected used the VCE, which reduced our power. Therefore we added a third condition to the second experiment, in which women were actively referred to the VCE.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun pengacakan, ada perbedaan yang signifikan dalam keinginan untuk anak-anak masa depan antara perempuan yang menerima DA dengan VCE dan mereka yang menerima informasi hanya dalam percobaan 1. Meskipun semua responden harus membayangkan bahwa mereka memiliki "hipotetis
keinginan untuk anak-anak" untuk masa depan sebagai bagian dari script hipotetis, keinginan yang sebenarnya mereka untuk anak-anak bisa mempengaruhi pengambilan keputusan tentang pelestarian kesuburan.
Oleh karena itu, semua analisis diulangi sementara mengontrol apakah atau tidak wanita memiliki keinginan untuk anak-anak. Sebagai hasil dari analisis ini sangat sebanding dengan hasil yang dilaporkan di sini, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil percobaan satu tidak sangat tergantung pada tingkat dasar anak-anak yang diinginkan. Dalam percobaan 1, perempuan lebih sedikit dari yang diharapkan menggunakan VCE, yang mengurangi kekuatan kita. Oleh karena itu kami menambahkan kondisi ketiga untuk percobaan kedua, di mana perempuan aktif disebut VCE.