capacity for the ethnic household t

capacity for the ethnic household to strengthen their access to education, land resources and the services for economic development. This result is similar to the findings of (Walle & Gunewardena, 2001) using the VHLSS 92-93. It can be concluded that the dimensions of disparity have not changed since 1990s.However, the results show the effects of regional differences to household income. The reason is some regions in Vietnam have more disadvantage than the others in terms of improving their living standard. Therefore, the economic development policy should focus on the comparative advantage of its region to shorten the gap and create more returns to the disadvantage regions. The empirical analysis shows that North Central Coastal has negative impact on the household welfare. This result does not absolutely follow the hypothesis that the poor concentrate in the highland. It is an important point for the decision makers to shorten the gap between regions of the country. For economic development in the rural areas,the policies should be focused on (1) improving the education level is important for decree the disparity
in the rural areas, and prioritizing vocational trainings for the rural labors to provide working skill are strongly recommend; (2) increasing the production of the cash crops, fishery; (3) improving the infrastructure facilities, and lastly (4) strengthen economic empowerments for poorer regions by creating the linkages between rural and urban areas, the less developed to developed regions, and the ethnic minorities with the majority.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

kapasitas untuk rumah tangga etnis untuk memperkuat akses ke pendidikan, sumberdaya lahan dan layanan untuk pembangunan ekonomi. Hasil ini serupa dengan temuan-temuan (Wall-e & Gunewardena, 2001) menggunakan VHLSS 92-93. Dapat disimpulkan bahwa dimensi kesenjangan tidak berubah sejak 1990-an.Namun, hasilnya menunjukkan efek dari perbedaan regional untuk pendapatan rumah tangga. Alasannya beberapa wilayah di Vietnam memiliki lebih banyak kerugian daripada yang lain dalam hal meningkatkan standar kehidupan mereka. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan ekonomi harus fokus pada keunggulan komparatif dari daerah untuk mempersingkat kesenjangan dan membuat keuntungan yang lebih banyak ke daerah kelemahan. Analisis empiris menunjukkan bahwa utara pusat kota pesisir memiliki dampak negatif pada kesejahteraan rumah tangga. Hasil ini tidak benar-benar mengikuti hipotesis bahwa orang miskin berkonsentrasi di highland. Itu adalah poin yang penting bagi para pengambil keputusan untuk mempersingkat kesenjangan antara negara tersebut. Perkembangan ekonomi di daerah pedesaan, kebijakan harus difokuskan pada (1) peningkatan pendidikan tingkat penting bagi keputusan kesenjangan
di daerah pedesaan, dan memprioritaskan pelatihan kejuruan bagi Buruh pedesaan untuk memberikan keterampilan pekerjaan sangat menyarankan; (2) meningkatkan produksi tanaman, perikanan; (3) meningkatkan fasilitas infrastruktur, dan akhirnya (4) memperkuat pemberdayaan ekonomi untuk daerah miskin dengan menciptakan hubungan antara wilayah pedesaan dan perkotaan, kurang maju ke daerah-daerah berkembang, dan suku minoritas dengan mayoritas.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kapasitas untuk rumah tangga etnis untuk memperkuat akses mereka terhadap pendidikan, sumber daya tanah dan jasa untuk pembangunan ekonomi. Hasil ini mirip dengan temuan (Walle & Gunewardena, 2001) menggunakan VHLSS 92-93. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dimensi kesenjangan tidak berubah sejak 1990s.However, hasil menunjukkan efek perbedaan regional terhadap pendapatan rumah tangga. Alasannya adalah beberapa daerah di Vietnam memiliki lebih merugikan daripada yang lain dalam hal meningkatkan standar hidup mereka. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan ekonomi harus fokus pada keunggulan komparatif daerah untuk memperpendek kesenjangan dan menciptakan lebih banyak kembali ke daerah tertinggal. Analisis empiris menunjukkan bahwa North Central Coastal memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan rumah tangga. Hasil ini tidak benar-benar mengikuti hipotesis bahwa konsentrat miskin di dataran tinggi. Ini adalah poin penting bagi para pengambil keputusan untuk memperpendek kesenjangan antara wilayah negara. Untuk pembangunan ekonomi di daerah pedesaan, kebijakan harus difokuskan pada (1) meningkatkan tingkat pendidikan penting bagi keputusan perbedaan
di daerah pedesaan, dan memprioritaskan pelatihan kejuruan bagi buruh pedesaan untuk memberikan keterampilan kerja yang sangat merekomendasikan; (2) meningkatkan produksi tanaman kas, perikanan; (3) meningkatkan fasilitas infrastruktur, dan terakhir (4) memperkuat pemberdayaan ekonomi bagi daerah miskin dengan menciptakan hubungan antara daerah pedesaan dan perkotaan, yang kurang dikembangkan untuk daerah berkembang, dan etnis minoritas dengan mayoritas.