“Owen, this is Jordan Ste—”“Radclif

“Owen, this is Jordan Ste—”
“Radcliffe,” she corrected automatically.
“Yes, of course,” she said with a tiny smile. “This is Jordan Radcliffe. She’s starting her very own interior design company and is here to give me some ideas for the cottage. Jordan, this is Owen Gage.”
The name threw her. Owen Gage? Surely not—oh, Lord, it must be. Hadn’t the buzz a while back been that Nonie had hired Gage & Associates to do the renovations on the guest house? Of course Jordan had heard of him. She made a point of buying Antique House and Architectural Digest whenever his restoration and design projects were featured.
But why had Nonie invited him today? Dumb question. Although Owen Gage must be twenty years her junior, Nonie had always been a fool for good-looking men.
“Hello, Miss Radcliffe.” His tenor had a gravelly rumble to it, as textured as his gold-flecked brown eyes.
“How do you do?” She must have put her hand out for him to shake, for suddenly it was wrapped in his own. An unwelcome jolt of surprise coursed through her at the feel of his warm skin pressed against hers. For what should be a strictly formal gesture, the sensation struck her as far too intimate. She tensed, only just managing to stifle the urge to snatch her hand away.
At the flash of amusement in his deep-set eyes, she knew he’d felt her instinctive reaction to his touch. His firm lips curled and a dimple appeared by the corner of his mouth. “I’m very well, thank you,” he replied with a small smile before freeing her hand.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Owen, inilah Jordan Ste""Radcliffe," dia diperbaiki secara otomatis."Ya, tentu saja," katanya dengan senyum kecil. "Ini adalah Jordan Radcliffe. Dia memulai perusahaannya sendiri desain interior dan adalah di sini untuk memberi saya beberapa ide untuk Pondok. Jordan, ini adalah Owen Gage."Nama melemparkan. Owen Gage? Pasti tidak-oh, Tuhan, itu harus. Buzz beberapa waktu lalu belum Nonie telah menyewa Gage & Associates melakukan renovasi pada guest house? Tentu Jordan telah mendengar dia. Dia membuat titik untuk membeli rumah antik dan Architectural Digest setiap kali nya restorasi dan proyek-proyek desain yang ditampilkan.Tapi mengapa Nonie mengundang dia hari ini? Pertanyaan bodoh. Walaupun Owen Gage harus dua puluh tahun junior nya, Nonie selalu bodoh untuk pria tampan."Halo, Miss Radcliffe." Tenor nya telah gemuruh serak, sebagai bertekstur sebagai mata coklat bebercak emas."Bagaimana Anda lakukan?" Dia harus telah mengeluarkan tangannya baginya untuk goyang, untuk tiba-tiba itu dibungkus sendiri. Sentakan yang tidak diinginkan kejutan coursed melalui dirinya di nuansa hangat kulit ditekan terhadap miliknya. Untuk apa yang harus sikap ketat formal, sensasi memukulnya sebagai terlalu akrab. Dia tegang, hanya mengelola untuk menahan dorongan untuk merebut tangannya jauhnya.Pada flash hiburan dalam mata cekung, dia tahu dia akan merasa reaksi naluriah nya untuk sentuhan-nya. Bibirnya perusahaan meringkuk dan lesung muncul oleh sudut mulutnya. "Aku sangat baik-baik, terima kasih," ia menjawab dengan senyum kecil sebelum membebaskan tangannya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Owen, ini adalah Jordan Ste-"
"Radcliffe," dia mengoreksi secara otomatis.
"Ya, tentu saja," katanya dengan senyum kecil. "Ini adalah Jordan Radcliffe. Dia memulai perusahaan desain interior nya sendiri dan di sini untuk memberikan beberapa ide untuk pondok. Jordan, ini Owen Gage.
"Nama melemparkannya. Owen Gage? Tentunya tidak-oh, Tuhan, itu harus. Bukankah buzz beberapa waktu lalu adalah bahwa Nonie telah menyewa Gage & Associates untuk melakukan renovasi pada rumah tamu? Tentu saja Jordan telah mendengar tentang dia. Dia membuat titik membeli Antique House dan Digest Arsitektur kapanpun restorasi dan desain proyek nya yang ditampilkan.
Tapi mengapa Nonie mengundang Yesus hari ini? Pertanyaan bodoh. Meskipun Owen Gage harus dua puluh tahun lebih muda, Nonie selalu menjadi bodoh untuk pria tampan.
"Halo, Miss Radcliffe." Tenor Nya memiliki gemuruh serak itu, sebagai bertekstur seperti mata emas bebercak cokelat.
"Bagaimana yang Anda lakukan? "Dia pasti telah menempatkan tangannya baginya untuk goyang, karena tiba-tiba itu dibungkus sendiri. Sebuah sentakan diinginkan kejutan menjalari nya di nuansa kulit hangat menekan miliknya. Untuk apa harus menjadi gerakan ketat formal, sensasi melanda sebagai terlalu intim. Dia tegang, hanya mengelola untuk menahan dorongan untuk merebut tangannya.
Pada flash geli di matanya cekung, ia tahu ia merasa reaksi naluriah dia sentuhannya. Bibirnya melengkung tegas dan lesung pipi muncul dengan sudut mulutnya. "Saya sangat baik, terima kasih," jawabnya dengan senyum kecil sebelum membebaskan tangannya.