I mutter some platitude to those st

I mutter some platitude to those still in the room and usher her out the door,
wanting to put some distance between her and Rodriguez. In the corridor she stands fiddling with her hair, then her fingers, as Taylor follows me out. “I’ll call you, Taylor,” I say, and when he’s almost out of earshot I ask Ana to join
me for coffee, my breath held for her response. Her long lashes flicker over her eyes. “I have to drive everyone home,” she says
with dismay. “Taylor,” I call after him, making her jump. I must make her nervous and I don’t
know if this is good or bad. And she can’t stop fidgeting. Thinking about all the ways I could make her stop is distracting. “Are they based at the university?” She nods and I ask Taylor to take her friends
home.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aku bergumam beberapa kata-kata basi untuk mereka yang masih dalam kamar dan mengantarkan dirinya keluar dari pintu,ingin menempatkan beberapa jarak antara dia dan Rodriguez. Di koridor dia berdiri mengutak-atik rambutnya, kemudian jari-jarinya, sebagai Taylor berikut saya keluar. "Saya akan menelepon Anda, Taylor," kataku, dan ketika dia hampir keluar dari jangkauan pendengaran saya meminta Ana untuk bergabungsaya untuk kopi, napas diselenggarakan untuk menanggapi nya. Dia bulu mata panjang berkedip matanya. "Aku harus mendorong semua orang rumah," katanyadengan kecewa. "Taylor," Aku menelepon setelah dia, membuat dia melompat. Aku harus membuat dia gugup dan aku tidaktahu jika ini baik atau buruk. Dan ia tidak dapat menghentikan fidgeting. Berpikir tentang semua cara yang aku bisa membuat dia berhenti mengganggu. "Mereka didasarkan di Universitas?" Dia mengangguk dan aku meminta Taylor untuk mengambil teman-temannyarumah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Aku bergumam beberapa kata-kata basi untuk mereka yang masih di dalam ruangan dan mengantar dia keluar pintu,
ingin menaruh beberapa jarak antara dia dan Rodriguez. Di koridor dia berdiri mengotak-atik rambutnya, kemudian jari-jarinya, sebagai Taylor berikut saya keluar. "Aku akan meneleponmu, Taylor," kataku, dan ketika dia hampir keluar dari jangkauan pendengaran saya meminta Ana untuk bergabung
saya untuk kopi, napas ditahan selama tanggapannya. Bulu mata yang panjang berkedip lebih matanya. "Saya harus mendorong semua orang di rumah," katanya
dengan cemas. "Taylor," saya sebut setelah dia, membuat dia melompat. Aku harus membuat dia gugup dan saya tidak
tahu apakah ini baik atau buruk. Dan dia tidak bisa berhenti gelisah. Berpikir tentang semua cara saya bisa membuat berhenti nya mengganggu. "Apakah mereka berbasis di universitas?" Dia mengangguk dan saya meminta Taylor untuk mengambil teman-temannya
pulang.