Social effectiveness training (SET)

Social effectiveness training (SET) A multifaceted
treatment program designed to reduce
social anxiety, improve interpersonal skills, and
increase the range of enjoyable social activities.
Social learning approach A perspective holding
that behavior is best understood by taking
into consideration the social conditions under
which learning occurs; developed primarily by
Albert Bandura.
Social skills training This training involves
a broad category that deals with an individual’s
ability to interact effectively with others in various
social situations. A treatment package used
to teach clients skills that include modeling, behavior
rehearsal, and reinforcement.
Systematic desensitization A procedure based
on the principles of classical conditioning in
which the client is taught to relax while imagining
a graded series of progressively anxietyarousing
situations. Eventually, the client reaches
a point at which the anxiety-producing stimulus
no longer brings about the anxious response

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pelatihan efektivitas sosial (SET) Sebuah multifaset
program pengobatan yang dirancang untuk mengurangi
kecemasan sosial, meningkatkan keterampilan interpersonal, dan
meningkatkan berbagai kegiatan sosial yang menyenangkan.
pembelajaran sosial pendekatan Perspektif memegang
perilaku yang paling baik dipahami dengan mengambil
mempertimbangkan kondisi sosial di bawah
yang belajar terjadi; dikembangkan terutama oleh
Albert Bandura.
pelatihan keterampilan sosial pelatihan ini melibatkan
sebuah kategori yang luas yang berhubungan dengan individu
kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai
situasi sosial. Sebuah paket pengobatan yang digunakan
untuk mengajarkan keterampilan klien yang meliputi model, perilaku
latihan, dan penguatan.
desensitization sistematis Prosedur berdasarkan
pada prinsip-prinsip pengkondisian klasik di
mana klien diajarkan untuk bersantai sambil membayangkan
serangkaian bergradasi semakin anxietyarousing
situasi. Akhirnya, klien mencapai
titik di mana stimulus kecemasan yang memproduksi
tidak lagi membawa respon cemas