JESUS’ THIRD WAYby Walter WinkThe f

JESUS’ THIRD WAY
by Walter Wink
The following text is taken from pages 98-111 of The Powers that Be: Theology for a New Millennium, Walter Wink, 1998.
Many otherwise devout Christians simply dismiss Jesus’ teachings about nonviolence out of hand as
impractical idealism. And with good reason. “Turn the other cheek” has come to imply a passive, doormatlike
quality that has made the Christian way seem cowardly and complicit in the face of injustice. “Resist not
evil” seems to break the back of all opposition to evil and to counsel submission. “Going the second mile” has
become a platitude meaning nothing more than “extend yourself” and appears to encourage collaboration with
the oppressor. Jesus’ teaching, viewed this way, is impractical, masochistic, and even suicidal—an invitation
to bullies and spouse-batterers to wipe up the floor with their supine Christian victims.
Jesus never displayed that kind of passivity. Whatever the source of the misunderstanding, such
distortions are clearly neither in Jesus nor his teaching, which, in context, is one of the most revolutionary
political statements ever uttered:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

YESUS KETIGA WAY
oleh Walter Wink
Teks berikut ini diambil dari halaman 98-111 dari Kekuasaan yang be:. Teologi untuk Milenium Baru, Walter Wink, 1998
Banyak orang Kristen dinyatakan taat hanya mengabaikan Yesus ajaran tentang antikekerasan keluar dari tangan sebagai
praktis idealisme. Dan dengan alasan yang bagus. "Belok pipi lain" telah datang untuk menyiratkan pasif, doormatlike
kualitas yang telah membuat cara Kristen tampak pengecut dan terlibat dalam menghadapi ketidakadilan. "Resist tidak
jahat "tampaknya mematahkan belakang semua oposisi terhadap kejahatan dan untuk pengajuan nasihat. "Pergi mil kedua" telah
menjadi kata-kata basi yang berarti tidak lebih dari "mengembangkan diri" dan tampaknya mendorong kolaborasi dengan
penindas. Ajaran Yesus, melihat cara ini, tidak praktis, masokis, dan bahkan bunuh diri-undangan
untuk pengganggu dan pasangan-batterers untuk menyeka lantai dengan korban Kristen terlentang mereka.
Yesus tidak pernah ditampilkan seperti itu pasif. Apapun sumber kesalahpahaman, seperti
distorsi jelas baik dalam Yesus maupun ajarannya, yang, dalam konteks, adalah salah satu yang paling revolusioner
pernyataan politik yang pernah diucapkan: