Provinsi Papua dari Indonesia timur, memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, masyarakat Papua dibagi menjadi dua provinsi dan beberapa kabupaten dipisahkan administratif, tetapi masih memiliki ikatan yang kuat di antara masyarakat itu sendiri. Sejak kemerdekaan hingga sekarang Papua mengalami banyak perkembangan dan perubahan meskipun dalam proses, tidak terlepas dari sikap pemerintah dalam merasa tidak menyentuh masyarakat dalam hal keadilan dan kemanusiaan, sehingga sering menyebabkan protes dari orang-orang yang menaruh perhatian dan kepedulian untuk masalah ini, Masalah Hak Asasi Manusia dan keterlambatan konstruksi GCC terjadi, orang lain, menuntut jelas menyatakan untuk membagi dan menggunakan berbagai cara untuk membenarkan tindakan pemerintah yang berkaitan dengan kekerasan sebagai pelanggaran hak asasi manusia, dan kemudian mengangkatnya ke internasional forum, baik oleh organisasi di Papua atau berada di luar negeri dan dukungan internasional lainnya. Dalam kasus Tolikara, yang masih menyisakan tanda tanya besar tentang kejelasan kasus ini, banyak dugaan dan perspektif yang berputar dalam peristiwa yang menimpa umat Islam di Tolikara dan Indonesia pada umumnya, mengingat acara tersebut bertepatan dengan perayaan Idul Fitri, sedangkan jika dilihat secara obyektif, kehidupan antar agama di Papua berjalan baik dan menguntungkan, karena kemerdekaan Indonesia sampai saat kejadian di Tolikara, kasus ini akan merusak citra Indonesia, setelah kerusuhan di Ambon dan Poso, ketika kerukunan antar umat beragama telah dibuat dengan benar, di sini peran membutuhkan pemerintah yang cukup besar, dan setiap unsur tokoh agama masyarakat, LSM dan stakeholder lainnya dalam rangka memberikan pemahaman kepada orang-orang di bawah, untuk menghormati perbedaan dan menghormati keyakinan orang lain, karena itu adalah sebagai filosofi Negara Indonesia dan tercantum dalam konstitusi, sehingga setiap pelanggaran oleh nama agama harus bertindak tegas oleh penegak hukum untuk menghindari konflik di masa depan, di samping mempertahankan kedaulatan Negara ancaman disintegrasi separatis, dan karena itu membutuhkan skema yang tepat dalam menjaga integritas Indonesia, baik dari intervensi asing atau oleh orang Indonesia sendiri yang menginginkan kebebasan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
