Risk ManagementRisk management is a

Risk Management
Risk management is a fundamental feature of the innovation process. Risk is measured by a combination of consequences and likelihood, the risk is characterized by uncertainty. To facilitate innovation it is necessary to identify risk management, policies and procedures taken under consideration and the information available. Culture of risk aversion in the public sector have been identified that could prevent innovation (Mulgan and Albury, 2003). Faced the risk will be better than avoiding because will stifle innovation.
The public sector in general has had a well-established risk management framework, which is applied by the company to the project level. Application of risk management procedures is an important part of the decision making process and should be 'fit for purpose'. That is, the level of supervision and specific mitigation activities must be commensurate with the complexity, value and sensitivity associated with a particular innovation cycle (Cook, Matthews, and Irwin, 2009).
Human Capital
A key element of this strategy is the company's recruitment, retention, training and development of staff (Cook, Matthews, and Irwin, 2009). Training and

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Manajemen risikoManajemen risiko adalah fitur yang mendasar dari proses inovasi. Risiko diukur dengan kombinasi konsekuensi dan kemungkinan, risiko ditandai dengan ketidakpastian. Untuk memfasilitasi inovasi ini diperlukan untuk mengidentifikasi manajemen risiko, kebijakan dan prosedur yang diambil di bawah pertimbangan dan informasi yang tersedia. Budaya dari penghindaran risiko di sektor publik telah diidentifikasi yang dapat mencegah inovasi (Mulgan dan Albury, 2003). Dihadapi risiko akan lebih baik daripada menghindari karena akan menahan inovasi.Sektor publik secara umum telah mapan kerangka kerja manajemen risiko, yang diterapkan oleh perusahaan ke tingkat proyek. Penerapan prosedur manajemen risiko adalah bagian penting dari keputusan proses pembuatan dan harus 'cocok untuk tujuan'. Itu adalah, tingkat pengawasan dan kegiatan-kegiatan tertentu mitigasi harus setaraf dengan kompleksitas, nilai dan kepekaan yang terkait dengan siklus tertentu inovasi (Cook, Matthews, dan Irwin, 2009).Sumber daya manusiaElemen kunci dari strategi ini adalah perusahaan perekrutan, retensi, pelatihan dan pengembangan staf (Cook, Matthews, dan Irwin, 2009). Pelatihan dan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah fitur mendasar dari proses inovasi. Risiko diukur dengan kombinasi konsekuensi dan kemungkinan, risiko ditandai dengan ketidakpastian. Untuk memfasilitasi inovasi perlu untuk mengidentifikasi manajemen risiko, kebijakan dan prosedur yang diambil di bawah pertimbangan dan informasi yang tersedia. Budaya penghindaran risiko di sektor publik telah diidentifikasi yang bisa mencegah inovasi (Mulgan dan Albury, 2003). Menghadapi risiko akan lebih baik daripada menghindari karena akan menghambat inovasi.
Sektor publik secara umum telah memiliki kerangka manajemen risiko yang mapan, yang diterapkan oleh perusahaan untuk tingkat proyek. Penerapan prosedur manajemen risiko adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan dan harus 'sesuai dengan tujuan'. Artinya, tingkat pengawasan dan kegiatan mitigasi tertentu harus sepadan dengan kompleksitas, nilai dan kepekaan yang terkait dengan siklus inovasi tertentu (Cook, Matthews, dan Irwin, 2009).
Human Capital
Unsur kunci dari strategi ini adalah rekrutmen perusahaan , retensi, pelatihan dan pengembangan staf (Cook, Matthews, dan Irwin, 2009). Pelatihan dan