Desain: Tujuh belas relawan sehat menerima dosis oral tunggal 400 ml green
tea, teh hitam atau teh Rooibos dalam, tiga fase, studi crossover acak. ACE
aktivitas dan konsentrasi NO diukur (pada 0, 30, 60 dan 180 menit) di semua
tahapan. Aktivitas ACE dianalisis dengan menggunakan radioenzymatic komersial
assay. Nitrit dianalisis sebagai penanda NO konsentrasi. Selain itu, ACE
genotipe ditentukan dengan menggunakan metode PCR.
Hasil: asupan oral dosis tunggal Rooibos tea aktivitas ACE secara signifikan menghambat
setelah 30 menit (P, 0 01?) dan setelah 60 menit (P, 0 05?). Sebuah penghambatan yang signifikan dari ACE
aktivitas terlihat dengan teh hijau untuk ACE II genotipe 30 menit setelah asupan teh
(P, 0? 05) dan untuk ACE ID genotipe 60 menit setelah asupan (P, 0? 05). A, signifikan
penghambatan aktivitas ACE juga terlihat dengan Rooibos tea untuk ACE II genotipe
60 menit setelah asupan (P, 0? 05). Tidak berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi NO terlihat.
Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa teh hijau dan teh Rooibos mungkin memiliki kardiovaskular
efek melalui penghambatan aktivitas ACE.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
