CocoaFor a long time, fertilizer re

Cocoa
For a long time, fertilizer recommen-dations for cocoa were based on general schedule, but later, foliar analysis was used. Subsequently in Côte d’Ivoire in Africa in the late 1970s, use of soil diagnosis for assessing fertilizer needs was developed. In South-east Asia, Ling (1990) has developed the combined use of soil and leaf analysis to assess requirements of the major nutrients, N, P and K (Table 7). Fruit Trees
Leaf analysis is increasingly being used as a diagnostic tool for fruit tree crops (Raveendranathan 1992). It is generally used as a guide to nutrient
balances. For example in the case of mango, the nutrient ratios N/K < 0.5 and K/Ca < 0.2 are used as critical ratios to guide fertilizer inputs to ensure good-quality fruit. If these nutrient ratios fall below the critical levels indicated, internal tissues break down, adversely affecting fruit quality. Leaf analysis thus makes if possible to adjust nutrient input ratios, so as to ensure fruit quality. NEED FOR QUALITY ASSURANCE OF ANALYSIS
Laboratory analysis should ensure precision (reproducibility and repeatability), and accuracy (minimum difference between estimated and true value). The influence of factors such as the operator, equipment, day (and thus temperature),

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

KakaoUntuk waktu yang lama, pupuk recommen-dations untuk kakao berdasarkan jadwal yang umum, tapi kemudian, analisis foliar digunakan. Kemudian di Pantai Gading di Afrika pada akhir tahun 1970, penggunaan tanah diagnosis untuk menilai kebutuhan pupuk dikembangkan. Di Asia Tenggara, Ling (1990) telah mengembangkan penggunaan gabungan analisa tanah dan daun untuk menilai kebutuhan nutrisi utama, N, P, dan K (tabel 7). Pohon buah-buahanDaun analisis semakin sedang digunakan sebagai alat diagnostik untuk tanaman pohon buah (Raveendranathan 1992). Hal ini umumnya digunakan sebagai panduan nutrisimenyeimbangkan. Contohnya pada kasus Mangga, rasio hara N K < 0,5 dan K/Ca < 0.2 digunakan sebagai rasio kritis untuk memandu pupuk input untuk memastikan buah berkualitas baik. Jika rasio nutrisi ini jatuh di bawah tingkat kritis yang ditunjukkan, jaringan internal memecah, negatif mempengaruhi kualitas buah. Daun analisis sehingga membuat jika mungkin untuk menyesuaikan rasio input hara, untuk memastikan kualitas buah. PERLUNYA JAMINAN KUALITAS ANALISISAnalisis laboratorium harus memastikan presisi (reproduktifitas dan pengulangan), dan akurasi (minimal perbedaan antara nilai perkiraan dan benar). Pengaruh faktor-faktor seperti operator, peralatan, hari (dan dengan demikian suhu),

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Cocoa
Untuk waktu yang lama, pupuk recommen-dations untuk kakao berdasarkan jadwal umum, tetapi kemudian, analisis daun digunakan. Selanjutnya di Côte d'Ivoire di Afrika pada akhir tahun 1970, penggunaan diagnosis tanah untuk menilai kebutuhan pupuk dikembangkan. Di Asia Tenggara, Ling (1990) telah mengembangkan penggunaan gabungan dari analisis tanah dan daun untuk menilai kebutuhan nutrisi utama, N, P dan K (Tabel 7). Buah Pohon
analisis Leaf semakin banyak digunakan sebagai alat diagnostik untuk tanaman pohon buah (Raveendranathan 1992). Hal ini umumnya digunakan sebagai panduan untuk nutrisi
saldo. Misalnya dalam kasus mangga, rasio hara N / K <0,5 dan K / Ca <0,2 digunakan sebagai rasio penting untuk memandu input pupuk untuk memastikan buah berkualitas baik. Jika ini rasio nutrisi jatuh di bawah tingkat kritis yang ditunjukkan, jaringan internal yang memecah dan mempengaruhi kualitas buah. Analisis daun sehingga membuat jika mungkin untuk menyesuaikan rasio masukan nutrisi, sehingga untuk memastikan kualitas buah. PERLU UNTUK JAMINAN KUALITAS ANALISIS
analisis laboratorium harus memastikan presisi (reproduktifitas dan pengulangan), dan akurasi (perbedaan minimum antara taksiran dan benar nilai). Pengaruh faktor-faktor seperti operator, peralatan, hari (dan dengan demikian suhu),