“I’m so, so, sorry,” Chanyeol said

“I’m so, so, sorry,” Chanyeol said as he stood next to Bomi. “They’re jerks.”
“No… You don’t have to say it like that…,”Bomi shook her head. “They’re joking, I get it.” She said that but Chanyeol
noticed she was blushing. All the jokes must had make her uncomfortable.
“… still, jerks…,” Chanyeol mumbled.
“Where do you put the tea?” Bomi asked, already found the cups by herself.
The next few minutes they fell silent, as they busied themselves making tea. They could hear murmurs from Suho,
Baekhyun, and Sehun behind them. Chanyeol felt like choking the boys for embarrass him in front of his first.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Aku begitu, jadi, Maaf," Chanyeol mengatakan ketika ia berdiri di sebelah Bomi. "Mereka sedang tersentak.""No.... Anda tidak harus berkata seperti itu..., "Bomi menggelengkan kepalanya. "Mereka sedang bercanda, aku mendapatkannya." Dia berkata bahwa tapi Chanyeolmelihat ia tersipu. Semua lelucon harus telah membuatnya tidak nyaman."... masih, tersentak...," gumam Chanyeol."Di mana Anda menempatkan teh?" Bomi bertanya, sudah ditemukan cangkir sendiri.Beberapa menit mereka jatuh diam, karena mereka menyibukkan diri membuat teh. Mereka bisa mendengar bergumam dari Suho,Baekhyun, dan Sehun di belakang mereka. Chanyeol merasa seperti tersedak anak-anak untuk mempermalukan dia di depan pertama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Saya sangat, sangat, maaf," Chanyeol sambil berdiri di samping Bomi. "Mereka tersentak."
"Tidak ... Kau tidak perlu mengatakannya seperti itu ...," Bomi menggeleng. "Mereka bercanda, aku mendapatkannya." Dia mengatakan itu, tapi Chanyeol
melihat dia memerah. Semua lelucon harus telah membuat tidak nyaman.
"... masih, tersentak ...," gumam Chanyeol.
"Di mana Anda meletakkan teh?" tanya Bomi, sudah menemukan cangkir sendiri.
Beberapa menit berikutnya mereka terdiam, karena mereka menyibukkan sendiri membuat teh. Mereka bisa mendengar bisik-bisik dari Suho,
Baekhyun, dan Sehun di belakang mereka. Chanyeol merasa seperti tersedak anak laki-laki untuk mempermalukan dia di depan pertamanya.