IV. EARLY/ MIDDLE MIOCENE BOUNDARY

IV. EARLY/ MIDDLE MIOCENE BOUNDARY BASED ON THE INDEX FOSSILS OF FORAMINIFERA AND NANNOPLANKTON
Referring to the foraminiferal zone, the Early/Middle Miocene boundary fits with zone N8/ N9 boundary which is marked by the first occurrence of planktonic foraminifera of Orbulina universa or the last occurrence of planktonic foraminifera of Globigerinoides bisphaericus (Blow, 1969 with modification by Baumann, 1974). In the studied area, the occurrence of Orbulina universa is irregular and even unobserved in some sections. This might relate to rare planktonic foraminiferal appearance within zone N9 which was caused by unfavorable environment resulting in the occurrence of low sea level (Figure 3). In this case, low sea level is represented by shallow marine setting as suggested by moderate occurrence of shallow water markers of benthonic foraminifera such as Ammonia umbonata, A. beccarii, Asterorotalia yabei and Pseudorotalia sp.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

IV. AWAL / Miosen Tengah BATAS BERDASARKAN FOSIL INDEKS FORAMINIFERA DAN Nannoplankton
Mengacu pada zona foraminifera, batas Awal / Miosen Tengah cocok dengan zona N8 / batas N9 yang ditandai dengan terjadinya pertama foraminifera planktonik dari Orbulina universa atau kejadian terakhir foraminifera planktonik dari Globigerinoides bisphaericus (Meniup 1969 dengan modifikasi oleh Baumann, 1974). Di daerah penelitian, terjadinya Orbulina universa tidak teratur dan bahkan tidak teramati di beberapa bagian. Hal ini mungkin berhubungan dengan langka penampilan foraminifera planktonik dalam zona N9 yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak menguntungkan yang mengakibatkan terjadinya permukaan laut rendah (Gambar 3). Dalam hal ini, permukaan laut rendah diwakili oleh pengaturan laut dangkal seperti yang disarankan oleh terjadinya moderat penanda air dangkal foraminifera benthonic seperti umbonata Amonia, A. beccarii, Asterorotalia Yabei dan Pseudorotalia sp.