figure 12 shows the normalized G di

figure 12 shows the normalized G distribution (G w2/P2) with delamination growth in the alpha direction only, that is holding betha equal to zero. the delamination was predomonantly mode I around the curved region. the normalized values of GVT obtained by VCCT (GVTI + GVTII) closely agree with values obtained using hte change in global strain energgy technique, GSE. both GSE and GVTI inrease to a maximum at alpha=22 and then reduce. at alpha=25 the delamination is at the curved region/leg boundaary.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Gambar 12 menunjukkan distribusi menormalkan G (G w2/P2) dengan pertumbuhan delaminasi di arah alpha saja, yang memegang betha setara dengan nol. delaminasi adalah modus predomonantly saya di sekitar wilayah melengkung. nilai-nilai menormalkan GVT diperoleh oleh VCCT (GVTI + GVTII) erat setuju dengan nilai-nilai yang diperoleh dengan menggunakan perubahan dalam ketegangan global energgy teknik, GSE. GSE dan GVTI bertambah mulai maksimum di alpha = 22 dan kemudian mengurangi. di alpha = 25 delaminasi adalah di wilayah/kaki melengkung boundaary.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Angka 12 menunjukkan distribusi G dinormalisasi (G w2 / P2) dengan pertumbuhan delaminasi arah alpha-satunya, yang memegang betha sama dengan nol. delaminasi itu predomonantly modus saya sekitar wilayah melengkung. nilai normal dari GVT diperoleh VCTT (GVTI + GVTII) erat setuju dengan nilai-nilai yang diperoleh dengan menggunakan perubahan hte teknik regangan energgy global, GSE. baik GSE dan GVTI inrease maksimum pada alpha = 22 dan kemudian mengurangi. di alpha = 25 delaminasi adalah pada melengkung boundaary wilayah / kaki.