RAFFLESIA ARNOLDIThe Rafflesia Arno

RAFFLESIA ARNOLDI
The Rafflesia Arnoldi is the biggest flower in the world. It is unusual because of its large size. The flower is almost 100 centimeters in diameter and 140 centimeters in height.
"Rafflesia" is derived from the name of the British Governor General, Sir Thomas Stamford Raffles, who once governed and built the Botanical Garden in Bogor. Though it is called Rafflesia after Raffles, the man who discovered the plant was Beccary, an Italian botanist who visited Sumatra in 1928.
Rafflesia consists of two parts: the stick-like part which grows in the middle and the petals around and below it.
While the flower is blossoming, it has a very unpleasant smell which affects insects, especially green flies. They seem eager to explore the flower. But if the flies touch the bottom part of the stick like centre, they die.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

RAFFLESIA ARNOLDIRafflesia Arnoldi adalah bunga terbesar di dunia. Hal ini tidak biasa karena ukurannya yang besar. Bunga adalah hampir 100 cm diameter dan 140 cm ketinggian."Rafflesia" berasal dari nama dari British Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles, yang sekali diatur dan membangun Kebun Raya Bogor. Meskipun itu disebut Rafflesia setelah Raffles, orang yang menemukan tanaman adalah Beccary, ahli botani Italia yang mengunjungi Sumatra pada tahun 1928.Rafflesia terdiri dari dua bagian: bagian tongkat-seperti yang tumbuh di tengah dan kelopak sekitar dan di bawah ini.Sementara bunga mekar, memiliki bau yang sangat tidak menyenangkan yang mempengaruhi serangga, terutama hijau lalat. Mereka tampak bersemangat untuk menjelajahi bunga. Tetapi jika lalat menyentuh bagian bawah tongkat seperti pusat, mereka mati.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Rafflesia Arnoldi
Rafflesia Arnoldi adalah bunga terbesar di dunia. Hal ini tidak biasa karena ukurannya yang besar. Bunga hampir 100 sentimeter dengan diameter dan 140 cm tingginya.
"Rafflesia" berasal dari nama Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles, yang pernah diatur dan dibangun Kebun Raya Bogor. Meskipun disebut Rafflesia setelah Raffles, orang yang menemukan tanaman itu Beccary, seorang ahli botani Italia yang mengunjungi Sumatera pada tahun 1928.
Rafflesia terdiri dari dua bagian: bagian tongkat-seperti yang tumbuh di tengah-tengah dan kelopak sekitar dan di bawahnya.
Sementara bunga yang mekar, ia memiliki bau yang sangat tidak menyenangkan yang mempengaruhi serangga, lalat terutama hijau. Mereka tampak bersemangat untuk mengeksplorasi bunga. Tetapi jika lalat menyentuh bagian bawah tongkat seperti pusat, mereka mati.