“’Tis wise you see that now. Does t

“’Tis wise you see that now. Does that mean you will not try a second escape?”
“I will not, my lady. I promised your son I would stay put.”
“My son doesn’t believe you.”
Fiona offered a small shrug. “I cannot change his thoughts on the matter. He must choose to trust me or not. It makes no difference to me what he thinks.”
Marietta’s lips puckered into a frown, and Fiona knew she’d insulted Myles with her disregard and tried to make amends.
“It cannot be a secret I had no wish for this marriage either, my lady. No disrespect to you, I know our betrothal was formed during a time of friendship, but considering all that has passed between our clans, it’s foolish to think your son and I would make a great match. As you said, this was the king’s whim. James should have known better.”
A tiny gasp of amused disbelief escaped Marietta’s lips. “You will not last a day at court, girl, with words such as that. You must learn to tread more carefully.”
“I do not imagine I’ll spend much time at court.”
Marietta tilted her head. “James has magnificent plans for my son, in spite of this detour in the path. You may be certain you will spend some time at court. So I suggest you rein in that unpredictable nature, or you’ll be tucked away in a hamlet somewhere with nothing but servants to entertain you.”
A tapping sounded on the door, and the maid quickly answered. Vivienne entered, smiling at first her sister, then Fiona.
“Ah, Mari, I see you’ve met the bride.”
“Yes.” Marietta’s tone was neutral, betraying nothing.
Vivienne sank down into a third chair next to Myles’s mother, graceful as a wave upon the shore, and winked at Fiona. “And having a lovely time of it, no doubt. My, Fiona! How fine that dress looks on you. Consider it yours.”
“Thank you, my lady. It seems my other dress fell into the fire.”
Vivienne laughed. “It didn’t fall. It was pushed. We cannot have Myles’s wife gallivanting around in rags, even if she is as naughty as a thief.”
Fiona’s cheeks burned once more. Vivienne was either gracious or mischievous. Or somehow both. “I fear my own clothes were lost during our travels. I have nothing.”
“Oh, well, we’ll see to that, then, won’t we, Mari?”
Marietta gave a small, stiff nod. “Of course.”
“I’ll have the seamstress come to your room straightaway. What splendid amusement, to plan a new wardrobe.”
A thrill of anticipation thrummed through Fiona, but she tried to shoo it away. It would indeed be a splendid amusement, but one more thing to distance her from her own family and her resolve to remain separate in every way from this new clan.
The door swung open just then, pushed by a hand from the other side, and Myles stepped into the chamber. He ducked his head under the frame and seemed to fill the doorway.
Fiona felt his presence like a burst of warm air, her lungs squeezed by some unseen hand robbing her of breath.
The last time she’d seen him, he’d been covered from head to heel with dirt and blood. Even on the day of their wedding, he’d been four days in the saddle, dusty from the road, with hair unkempt and clothes made for travel. But now he was fresh and clean, looking like a royal emissary in a jerkin of rich brown, trimmed with ermine. She wondered how the hue might affect the shade of his eyes. But he never looked her way. Instead, he walked straightaway to his mother. Once again, it seemed she was dismissed without even being seen.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"'Tis bijaksana Anda melihat bahwa sekarang. Apakah itu berarti Anda tidak akan mencoba melarikan diri kedua?""Aku akan tidak, my lady. Aku berjanji anakmu akan tetap menaruh.""Anakku tidak percaya Anda."Fiona ditawarkan mengangkat bahu kecil. "Aku tidak bisa mengubah pikirannya mengenai masalah. Dia harus memilih untuk percaya padaku atau tidak. Tidak ada bedanya bagiku apa yang dipikirkannya."Marietta di bibir berkerut ke kerutan, dan Fiona tahu dia telah menghina Myles dengan ia mengabaikan dan mencoba untuk menebus kesalahan."Tidak dapat rahasia tidak punya berharap untuk pernikahan ini baik, wanita saya. Rasa tidak hormat kepada Anda, aku tahu pertunangan dibentuk selama waktu persahabatan, tapi mengingat semua itu telah berlalu antara klan kami, itu bodoh untuk berpikir anak Anda dan saya akan membuat pertandingan besar. Ketika Anda berkata, ini adalah kehendak raja. James seharusnya tahu lebih baik."Terkesiap kecil tidak percaya geli lolos Marietta di bibir. "Anda tidak akan bertahan satu hari di lapangan, gadis, dengan kata-kata seperti itu. Anda harus belajar untuk melangkah lebih hati-hati.""Saya tidak membayangkan aku akan menghabiskan banyak waktu di lapangan."Marietta miring kepalanya. "James memiliki rencana yang megah untuk anakku, meskipun ini jalan memutar di jalan. Anda bisa yakin Anda akan menghabiskan beberapa waktu di lapangan. Jadi saya sarankan Anda mengendalikan alam yang tak terduga, atau Anda akan tersimpan di Dusun di suatu tempat dengan apa-apa tetapi hamba-hamba untuk menghibur Anda."Terdengar bunyi di pintu, dan pembantu cepat menjawab. Vivienne masuk, tersenyum pada awalnya dia Suster, maka Fiona."Ah, Mari, aku melihat Anda sudah bertemu Pengantin.""Ya." Marietta's adalah nada netral, mengkhianati apa-apa.Vivienne tenggelam ke bawah ke kursi yang ketiga di samping Myles's ibu, anggun sebagai Unjukan di atas pantai, dan mengedipkan mata Fiona. "Dan memiliki waktu yang indah itu, tidak diragukan lagi. Saya, Fiona! Bagaimana baik gaun itu tampak pada Anda. Anggap saja Anda.""Terima kasih, my lady. Tampaknya gaun saya jatuh ke dalam api."Vivienne tertawa. "Itu tidak jatuh. Ini didorong. Kita tidak bisa memiliki Myles's istri berkeliaran di sekitar compang-camping, bahkan jika ia sebagai nakal seperti pencuri."Pipi dariotto dibakar sekali lagi. Vivienne adalah ramah atau nakal. Atau keduanya. "Aku takut pakaian saya sendiri yang hilang selama perjalanan kami. Aku punya apa-apa.""Oh, Yah, kita akan melihat itu, kemudian, tidak akan kami, Mari?"Marietta memberikan anggukan kecil, kaku. "Tentu.""Aku akan memiliki penjahit yang datang langsung ke kamar Anda. Apa indah hiburan, untuk merencanakan lemari baru."Sensasi antisipasi thrummed melalui Fiona, tapi dia mencoba untuk mengusir jauh. Memang akan hiburan indah, tapi satu hal lagi untuk menjauhkan dia dari keluarganya sendiri dan tekad untuk tetap terpisah di setiap perjalanan dari Marga baru ini.Pintu mengayunkan terbuka hanya kemudian, didorong oleh tangan dari sisi lain, dan Myles melangkah ke dalam ruang. Ia merunduk kepalanya di bawah frame dan sepertinya untuk mengisi pintu.Fiona merasa kehadiran-Nya seperti ledakan udara hangat, paru-parunya diperas dengan tangan beberapa gaib merampok dia nafas.Terakhir kali ia telah melihat dia, ia telah telah tertutup dari kepala hingga tumit dengan kotoran dan darah. Bahkan pada hari pernikahan mereka, dia telah empat hari di pelana, berdebu dari jalan, dengan rambut kusut dan pakaian yang dibuat untuk perjalanan. Tetapi sekarang ia segar dan bersih, tampak seperti royal utusan di jerkin kaya cokelat, dipangkas dengan cerpelai. Dia bertanya-tanya bagaimana warna mungkin mempengaruhi naungan matanya. Tapi dia tidak pernah menoleh caranya. Sebaliknya, ia berjalan langsung kepada ibunya. Sekali lagi, tampaknya ia dipecat tanpa bahkan terlihat.