Initial psychiatric assessment of t

Initial psychiatric assessment of the agitated patient can
often be quite challenging. As outlined in the related articles
within this issue, de-escalation and other strategies may need to
be used before or at the same time psychiatric assessment is started. The possibility of medical etiologies must be
considered first and foremost. Particular attention should be
paid to the patient’s appearance and behavior, level of
awareness, attentional deficits, and cognitive abilities to rule
out delirium/medical causes for the agitation. Affective state,
thought process, suicidal and homicidal ideation, the presence
of psychotic symptoms, judgment/insight, executive functions,
and reasoning and reliability must ultimately also be assessed.
The clinician may need to gather a significant amount of
information from collateral sources. The focus of the evaluation
is on developing a reasonable differential diagnosis,
ascertaining safety and self-care concerns, and deciding how to
manage the agitation. Developing the most appropriate
treatment and disposition plan with the information gathered is
more important than making a definitive diagnosis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penilaian kejiwaan awal pasien dapat gelisahseringkali menjadi cukup menantang. Sebagaimana diuraikan dalam artikel terkaitdalam masalah ini, de-eskalasi dan strategi lain mungkin perlu untukdigunakan sebelum atau pada waktu sama penilaian kejiwaan dimulai. Kemungkinan praktisi medis harusdianggap pertama dan terutama. Perhatian khusus harusdibayarkan kepada pasien penampilan dan perilaku, tingkatkesadaran, defisit attentional dan kemampuan kognitif yang memerintahkeluar penyebab delirium medis agitasi. Afektif negara,proses berpikir, bunuh diri dan pembunuh ideation, kehadirangejala psikotik, penilaian wawasan, fungsi eksekutif,dan penalaran dan kehandalan pada akhirnya juga dievaluasi.Klinisi harus mengumpulkan sejumlah besarinformasi dari sumber-sumber collateral. Fokus dari evaluasiadalah pada pengembangan diferensial diagnosis yang wajar,memastikan keselamatan dan keprihatinan perawatan diri, dan memutuskan bagaimanamengelola agitasi. Mengembangkan yang paling sesuairencana pengobatan dan disposisi dengan informasi yang dikumpulkanlebih penting daripada membuat diagnosis yang definitif.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penilaian kejiwaan awal pasien gelisah bisa
sering cukup menantang. Sebagaimana diuraikan dalam artikel terkait
dalam masalah ini, de-eskalasi dan strategi lain mungkin perlu
digunakan sebelum atau pada saat yang sama penilaian kejiwaan dimulai. Kemungkinan etiologi medis harus
dipertimbangkan terlebih dahulu dan terutama. Perhatian khusus harus
diberikan kepada penampilan pasien dan perilaku, tingkat
kesadaran, defisit atensi, dan kemampuan kognitif untuk menyingkirkan
keluar delirium / penyebab medis untuk agitasi. Negara afektif,
proses berpikir, bunuh diri dan bunuh membunuh, kehadiran
gejala psikotik, penilaian / wawasan, fungsi eksekutif,
dan penalaran dan keandalan harus akhirnya juga akan dinilai.
klinisi mungkin perlu untuk mengumpulkan sejumlah besar
informasi dari sumber agunan. Fokus evaluasi
adalah pada pengembangan diferensial diagnosis yang masuk akal,
memastikan masalah keamanan dan perawatan diri, dan memutuskan bagaimana
mengelola agitasi. Mengembangkan paling tepat
pengobatan dan disposisi rencana dengan informasi yang dikumpulkan adalah
lebih penting daripada membuat diagnosis definitif.