The setting is “modern” in the sens

The setting is “modern” in the sense of being a relatively new technology, one that placed the individual in a position of powerlessness compared to other modes of private and public transport. It embodies Hardy’s wellestablished theme of the inexorability of Fate, but on this occasion he seems less concerned with the classical idea of the Fates than with the workings of modernity. The regular announcement of the hours in the first stanza suggests modernity in terms of the quantification of time. We might summarize the state of mind as hesitancy, but rather than diagnosing it as a personal character weakness, we can see it as subject position characteristic of

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Latarnya "modern" dalam arti menjadi teknologi yang relatif baru, salah satu yang ditempatkan individu dalam posisi ketidakberdayaan dibandingkan dengan moda transportasi pribadi dan umum lainnya. Ini mewujudkan Hardy wellestablished tema inexorability nasib, namun pada kesempatan ini ia tampaknya kurang peduli dengan ide klasik nasib daripada dengan cara kerja modernitas. Pengumuman biasa jam dalam Bait pertama menunjukkan modernitas dalam hal kuantifikasi waktu. Kita mungkin meringkas keadaan pikiran sebagai keraguan, tetapi bukan mendiagnosa sebagai kelemahan karakter pribadi, kita bisa melihatnya sebagai subjek posisi karakteristik

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengaturan ini "modern" dalam arti menjadi teknologi yang relatif baru, yang menempatkan orang dalam posisi ketidakberdayaan dibandingkan moda transportasi lainnya swasta dan publik. Ini mencakup tema wellestablished Hardy dari tdk terkalahkan Takdir, namun pada kesempatan ini ia tampaknya kurang peduli dengan gagasan klasik takdir daripada dengan cara kerja modernitas. Pengumuman reguler dari jam di bait pertama menunjukkan modernitas dalam hal kuantifikasi waktu. Kita mungkin meringkas keadaan pikiran sebagai keraguan, tapi daripada mendiagnosis itu sebagai kelemahan karakter pribadi, kita dapat melihatnya karakteristik posisi sebagai subjek