Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Narasi teks-BanyuwangiBANYUWANGIOrientasi:Sekali waktu, ada seorang raja yang memerintah di Jawa Timur yang bernama Sindureja. Ia menjadi Perdana Menteri yang bernama Sidapaksa. Sidapaksa mempunyai istri yang sangat cantik.Sidapaksa sangat mengasihi istrinya. Mereka tinggal di kebahagiaan penuh. Namun, ibu Sidapkasa's tidak seperti putrinya dalam hukum. Setiap hari dia mencoba memikirkan cara untuk memisahkan Sidapaksa dari istrinya.Komplikasi:Suatu hari, raja Sindureja meminta Sidapaksa untuk mencari kuncup bunga ajaib di Gunung Ijen. Itu adalah perjalanan panjang. Tugas dari raja adalah begitu penting dan mendesak. Sidapaksa harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil.Tidak lama kemudian, seorang anak dilahirkan. Melahirkan memberikan banyak kebahagiaan kepada ibu muda.Namun, suatu hari, saat ibu muda sedang mandi, ibu nya jahat-di-hukum ini melemparkan bayi ke sungai. Mengetahui bahwa bayi telah menghilang, si ibu muda itu sangat menyedihkan. Dia bisa tidak makan atau tidur. Ia menjadi sangat sakit.Dua tahun telah berlalu dan Sidapaksa kembali dari perjalanannya. Ia berhasil melakukan tugasnya. Sama seperti dia akan masuk ke rumahnya, ibunya mengatakan kepadanya bahwa istrinya telah dibuang bayi mereka ke sungai. Sidapaksa percaya cerita ibunya. Ia menjadi terlalu marah untuk menggunakan akal sehat nya. Dia menarik kerisnya dan mendekati istri yang terbaring lemah di tempat tidurnya."Ah, jahat wanita. Katakan padaku mengapa Anda melemparkan anak baru lahir kami ke sungai. Katakan padaku!"katanya dengan suara kasar dan marah.“Oh my dearest husband, I am innocent. I love you, and our baby. I didn’t kill our child. If you don’t believe me, carry me to the river. I will prove that I didn’t do it” replied his wife calmly.Sidapaksa took her wife to the edge of the river. Suddenly, his wife leaped up and threw herself into the river.“Oh my God! How will I know who killed my child?” moaned Sidupaksa.ResolutionThen he looked down the water. Suddenly, two pure white flower buds appeared, one longer and taller than the other. A sweet fragrance came from them.“Sidapaksa, come and have a look here! Beside me is our child. He himself will tell you who drowned him,” the taller one spoke.“Father, my mother is innocent. Grandmother threw me into the river. Now I am happy because my beloved mother has come with me,” The smaller one spoke. Then, the two flowers vanished into the water. They left their fragrance behind.Since then, people call the city on its banks of the river Banyuwangi. Banyu means water and wangi means fragrant.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..