Temuan ini memunculkan sejumlah pertanyaan. Pertama, apa mekanisme yang mendasari
transitivitas penciuman hedonis? Dalam sebuah studi yang menyelidiki perubahan preferensi postchoice baru-baru ini diterbitkan (Coppin, Delplanque, Cayeux, Porcherot, & Sander, 2010), transitivitas preferensi bau terkait dengan mekanisme memori implisit (Issanchou et al., 2002). Kedua, mengenai preferensi individu, tidak ada perbandingan jenis kelamin dilakukan dalam percobaan ini. Sejauh perbedaan gender sering dalam penelitian penciuman (Merek & Millot, 2001), studi lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar harus dilakukan untuk menentukan apakah kemampuan penciuman yang lebih besar dari perempuan juga akan ditampilkan dalam klasifikasi hedonik bau. Untuk alasan metodologis, transitivitas dianggap dalam tiga kali lipat dalam studi ini yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik dan kehandalan. Namun, transitivitas juga dapat dianalisis dengan kuartet (A, B, C, D dengan 24 transitif kuartet
antara 64 kemungkinan kuartet), kuintet (A, B, C, D, E dengan 120 kuintet transitif antara 1024 kemungkinan kuintet) dan sebagainya sampai decets. Probabilitas mengklasifikasikan secara kebetulan item dalam urutan transitif yang ketat antara jumlah kemungkinan meningkat logaritmik dengan jumlah item. Sebagaimana dicatat sebelumnya, kemungkinan mengklasifikasikan secara kebetulan 10 aroma dalam urutan transitif ketat oleh preferensi sekitar 1/107 (yaitu 0,00001%).
Oleh karena itu, transitivitas ditunjukkan oleh masing-masing peserta dalam penelitian ini adalah
sangat kuat (ingat bahwa, untuk setiap panel bau, sekitar sepertiga dari peserta menunjukkan transitivitas yang ketat) dan berbeda dari hasil yang diperoleh secara kebetulan. Namun, faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini bisa memiliki pengaruh pada transitivitas preferensi. Di antara mereka, keakraban dari aroma bisa menjadi yang paling menonjol, sejauh banyak penelitian exprimental telah menunjukkan korelasi positif antara keakraban dan kenikmatan (misalnya, Distel et al., 1999) meskipun kesimpulan ini saat ini diperdebatkan (Delplanque et al., 2008). Selain itu, penelitian ini menunjukkan stabilitas besar transitivitas selama periode ulang tes pendek. Penelitian masa depan
bisa menguji stabilitas ini lebih jangka waktu lebih lama untuk menentukan apakah fleksibilitas kemungkinan persepsi ada, misalnya, dalam kaitannya dengan keakraban atau pengalaman terhadap aroma.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
![](//idimg.ilovetranslation.com/pic/loading_3.gif?v=b9814dd30c1d7c59_8619)