Celiac disease autoimmunity was def

Celiac disease autoimmunity was defined as the presence of tTG antibodies on two consecutive tests at least 3 months apart, as measured by the Bristol laboratory. Children meeting this primary outcome in the TEDDY cohort were referred to a gastroenterologist at the clinical discretion of their usual physician. The decision about whether to perform a biopsy and, if so, when, was outside the purview of the study protocol.
Celiac disease, the secondary outcome of the study, was defined as an intestinal biopsy sample showing a Marsh score of 2 or higher (on a scale of 0 to 3, with 0 indicating normal intestinal mucosa and 3 indicating atrophied villi and elongated crypts).9 In addition, children who did not undergo biopsy but who had a mean tTG antibody level of 100 units or higher on two consecutive tests at least 3 months apart were also considered to have celiac disease for the purposes of the study. This threshold was selected on the basis of an internal review of all children who underwent biopsy, in order to achieve a disease specificity of 95% or higher, so that only children who did not undergo biopsy but who were very likely to have celiac disease were included

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penyakit Celiac autoimun didefinisikan sebagai adanya antibodi tTG pada dua berturut-turut tes setidaknya 3 bulan terpisah, yang diukur oleh laboratorium Bristol. Anak-anak yang Rapat hasil ini utama dalam kohort TEDDY dirujuk Gastroenterologi di kebijaksanaan klinis mereka dokter biasa. Keputusan tentang apakah akan melakukan biopsi dan, jika demikian, Kapan, di luar lingkup dari studi protokol.
Penyakit Celiac, sekunder hasil studi, adalah didefinisikan sebagai sampel biopsi usus yang menampilkan Skor Marsh 2 atau lebih tinggi (pada skala dari 0-3, dengan 0 menunjukkan normal mukosa usus dan 3 menunjukkan vili berhenti tumbuh dan memanjang menyinari).9 di samping itu, anak-anak yang tidak menjalani biopsi tapi yang punya antibodi tTG berarti tingkat 100 unit atau lebih tinggi pada dua berturut-turut tes setidaknya 3 bulan terpisah juga dianggap memiliki penyakit celiac untuk tujuan studi. Batas ini dipilih berdasarkan review internal Semua anak yang menjalani biopsi, untuk mencapai kekhususan penyakit 95% atau lebih tinggi, sehingga hanya anak-anak yang tidak menjalani biopsi, tetapi yang sangat mungkin untuk memiliki penyakit celiac dimasukkan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Autoimunitas penyakit Celiac didefinisikan sebagai adanya antibodi TTG pada dua tes berturut-turut minimal 3 bulan terpisah, yang diukur dengan laboratorium Bristol. Anak-anak memenuhi Hasil utama ini dalam kelompok TEDDY dirujuk ke pencernaan atas kebijaksanaan klinis dokter biasa mereka. Keputusan tentang apakah akan melakukan biopsi dan, jika demikian, kapan, berada di luar lingkup protokol penelitian.
penyakit Celiac, hasil sekunder penelitian, didefinisikan sebagai sampel biopsi usus menunjukkan skor Marsh dari 2 atau lebih tinggi ( pada skala 0 sampai 3, dengan 0 menunjukkan mukosa usus normal dan 3 menunjukkan berhenti berkembang vili dan kriptus memanjang) .9 Selain itu, anak-anak yang tidak menjalani biopsi tetapi yang memiliki tingkat antibodi TTG rata-rata 100 unit atau lebih tinggi pada dua berturut-turut tes minimal 3 bulan terpisah juga dianggap memiliki penyakit celiac untuk tujuan penelitian. Ambang ini dipilih berdasarkan kajian internal semua anak yang menjalani biopsi, untuk mencapai spesifisitas penyakit 95% atau lebih tinggi, sehingga hanya anak-anak yang tidak menjalani biopsi tetapi yang sangat mungkin memiliki penyakit celiac yang Termasuk