university professors, have also fo

university professors, have also found themselves on the list.
A report released in May 2009 by Department of Justice Inspector General Glenn A. Fine found that the FBI had incorrectly kept nearly 24,000 people on its own watch list that supplies data to the terrorist watch list on the basis of outdated or irrelevant infor- mation. Examining nearly 69,000 referrals to the FBI list, the report found that 35 percent of those people remained on the list despite inadequate justification. Even more worrisome, the list did not contain the names of people who should have been listed because of their terrorist ties.
FBI officials claim that the bureau has made improvements, including better training, faster processing of referrals, and requiring field office supervisors to review watch-list nominations for accuracy and completeness. But this watch list and the others remain imperfect tools. In early 2008, it was revealed that 20 known terrorists were not cor- rectly listed on the consolidated watch list. (Whether these individuals were able to enter the U.S. as a result is unclear.)
Umar Farouk Abdulmutallab, the Nigerian who unsuccessfully tried to detonate plastic explosives on the Northwest Airlines flight from Amsterdam to

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Profesor Universitas, juga telah menemukan diri mereka pada daftar.Sebuah laporan yang dirilis pada Mei 2009 oleh Departemen Keadilan Inspektur Jenderal Glenn A. Fine menemukan bahwa FBI salah terus hampir 24.000 orang sendiri daftar tontonan yang memasok data ke daftar tontonan teroris berdasarkan usang atau tidak relevan infor-koordinasi. Memeriksa hampir 69.000 arahan ke daftar FBI, laporan menemukan bahwa 35 persen dari orang-orang yang tetap pada daftar meskipun tidak memadai pembenaran. Bahkan lebih mengkhawatirkan, daftar tidak mengandung nama-nama orang-orang yang harus telah terdaftar karena hubungan teroris.FBI pejabat mengklaim bahwa Biro telah membuat perbaikan, termasuk pelatihan yang lebih baik, lebih cepat pengolahan arahan dan memerlukan bidang office pengawas untuk meninjau daftar tontonan nominasi untuk ketepatan dan kelengkapan. Tapi daftar menonton ini dan yang lain tetap alat-alat yang tidak sempurna. Pada awal 2008, terungkap bahwa teroris dikenal 20 bukanlah cor-karakter terdaftar pada daftar konsolidasi. (Apakah orang-orang ini mampu untuk masuk ke US sebagai hasilnya tidak jelas.)Umar Farouk Abdulmutallab, Nigeria yang gagal mencoba meledakkan bahan peledak plastik di Northwest Airlines Penerbangan dari Amsterdam ke

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

profesor universitas, juga telah menemukan diri mereka dalam daftar.
Sebuah laporan dirilis pada bulan Mei 2009 oleh Departemen Kehakiman Inspektur Jenderal Glenn A. Baik menemukan bahwa FBI telah salah membuat hampir 24.000 orang di daftar menonton sendiri yang memasok data ke daftar teroris menonton atas dasar usang atau tidak relevan informasi. Memeriksa hampir 69.000 rujukan ke daftar FBI, laporan itu menemukan bahwa 35 persen dari orang-orang tetap pada daftar meskipun pembenaran tidak memadai. Bahkan lebih mengkhawatirkan, daftar tidak berisi nama-nama orang yang harus telah terdaftar karena ikatan teroris mereka.
Pejabat FBI mengklaim bahwa biro telah membuat perbaikan, termasuk pelatihan yang lebih baik, proses lebih cepat dari arahan, dan membutuhkan pengawas kantor lapangan untuk meninjau menonton-daftar nominasi untuk akurasi dan kelengkapan. Tapi ini daftar menonton dan yang lainnya tetap alat yang tidak sempurna. Pada awal 2008, terungkap bahwa 20 teroris yang dikenal tidak cor tidak langsung tercatat di daftar pengawasan konsolidasi. (Apakah orang-orang ini mampu masuk ke AS sebagai hasilnya tidak jelas.)
Umar Farouk Abdulmutallab, Nigeria yang gagal mencoba meledakkan bahan peledak plastik di penerbangan Northwest Airlines dari Amsterdam ke