Original prospect theory was modifi

Original prospect theory was modified by tversky and kahneman (1992) to create cumulative prospect theory. It employs a modified mathematical model. The exact behaviour predicted by the theory depends on the parameter values employed (neilson and stewe, 2002), but citing experimental evidence tversky and kahneman claim the following pattern of risk aversion: risk seeking for high probability gains, risk seeking for low probability losses. Evidence in support of prospect theory discussed by camerer(2000). However some studies have produced results that are contradictory to it (sitkin and pablo, 1992). There is some question as to whether prospect theory is applicable to situations in which probabilities are judge mental.research has suggested that people may haveproblems reasoning with explicit probabilities.for instance weber et al. (2004) and hertwig et al. (2004) find evidence that while decisions based on descriptions may be made as if probabilities of rare events are under- weighted, decisions based on experience are made as if the probalities of rare events are under-weighted.This brings into questions whether emprical results based on decision-making with explicitly stated probabilities are applicable to judge mental decision-making scenarios faced by entrepreneurs. it also suggests that the relevant experience of an entrepreneur may be significant in determining how accurately risk is perceived, as it helps to determine the frequency with which the entrepreneur has experienced different types of events.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Asli prospek teori diubah oleh tversky dan kahneman (1992) untuk membuat prospek kumulatif teori. Mempekerjakan model matematis dimodifikasi. Perilaku tepat yang diprediksi oleh teori tergantung pada nilai parameter yang digunakan (Afroni dan stewe, 2002), tetapi mengutip tversky bukti eksperimental dan kahneman mengklaim dengan pola berikut dari penghindaran risiko: risiko yang mencari probabilitas tinggi keuntungan, risiko mencari probabilitas rendah kerugian. Bukti untuk mendukung teori prospek yang dibahas oleh camerer(2000). Namun beberapa studi telah menghasilkan hasil yang bertentangan dengan itu (sitkin dan pablo, 1992). Ada beberapa pertanyaan mengenai apakah prospek teori ini berlaku untuk situasi di mana probabilitas yang mental.research hakim telah menyarankan bahwa orang mungkin haveproblems penalaran dengan eksplisit probabilities.for contoh weber et al. (2004) dan hertwig et al. (2004) menemukan bukti bahwa sementara keputusan berdasarkan deskripsi mungkin membuat seolah-olah probabilitas dari peristiwa-peristiwa langka berada di bawah - tertimbang, keputusan berdasarkan pengalaman dibuat seolah-olah probalities peristiwa langka di bawah-tertimbang. Ini membawa ke pertanyaan apakah emprical hasil berdasarkan pengambilan keputusan dengan probabilitas secara eksplisit dinyatakan berlaku untuk menilai mental skenario pengambilan keputusan yang dihadapi oleh pengusaha. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengalaman yang relevan pengusaha mungkin penting dalam menentukan bagaimana secara akurat risiko dianggap, karena membantu menentukan frekuensi yang pengusaha telah mengalami berbagai jenis acara.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

teori prospek asli dimodifikasi oleh Tversky dan Kahneman (1992) untuk menciptakan teori prospek kumulatif. Ini mempekerjakan model matematika dimodifikasi. Perilaku yang tepat diprediksi oleh teori tergantung pada nilai-nilai parameter yang digunakan (neilson dan stewe, 2002), tetapi mengutip eksperimental bukti Tversky dan Kahneman mengklaim pola berikut penghindaran risiko: risiko mencari keuntungan probabilitas tinggi, resiko mencari kerugian probabilitas rendah. Bukti yang mendukung teori prospek dibahas oleh Camerer (2000). Namun beberapa studi telah menghasilkan hasil yang bertentangan dengan itu (sitkin dan pablo, 1992). Ada beberapa pertanyaan apakah teori prospek berlaku untuk situasi di mana probabilitas adalah hakim mental.research telah menyarankan bahwa orang mungkin haveproblems penalaran dengan contoh probabilities.for eksplisit weber et al. (2004) dan Hertwig et al. (2004) menemukan bukti bahwa sementara keputusan berdasarkan deskripsi dapat dibuat seolah-olah probabilitas peristiwa langka yang memahami tertimbang, keputusan berdasarkan pengalaman yang dibuat seolah-olah probalities peristiwa langka berada di bawah-weighted.This membawa ke pertanyaan apakah hasil emprical berdasarkan pengambilan keputusan dengan probabilitas secara eksplisit dinyatakan berlaku untuk menilai pengambilan keputusan mental yang skenario yang dihadapi oleh pengusaha. itu juga menunjukkan bahwa pengalaman yang relevan dari seorang pengusaha mungkin penting dalam menentukan seberapa akurat risiko dirasakan, karena membantu untuk menentukan frekuensi yang pengusaha telah mengalami berbagai peristiwa.