her. She heard no sounds in the bel

her. She heard no sounds in the belly. Not a growl, not a tinkle. The silence
of traumatized bowel. Moving the stethoscope diaphragm to the chest, she
listened for breath sounds, confirming that the endotracheal tube was
properly placed and that both lungs were being ventilated. The heart
battered like a fist against the chest wall. Her exam took only a matter of
seconds, yet she felt as though she were moving in slow motion, that aroLind
her the room full of personnel stood frozen in time, awaiting her next action.
A nurse called out: “I'm barely getting the systolic at fifty!”
Time sprang ahead at a frightening pace.
“Get me a gown and gloves,” said Catherine, “Open the laparotomny tray.”
“what about taking him to the O.R.?" said Littman.
“All rooms are in use. we can't wait.” Someone tossed her a paper cap.
Swiftly she tucked in her shoulder-length red hair and tied on a mask. A
scrub nurse was already holding out a sterile surgical gown. Catherine
slipped her arms into the sleeves and thrust her hands into gloves. She had
no time to scrub, no time to hesitate. She was in charge, and John Doe was
crashing on her.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

nya. Dia mendengar suara tidak ada di dalam perut. Tidak growl, tidak tinkle. Keheningantrauma usus. Pindah diafragma stetoskop ke dada, iamendengarkan untuk bunyi napas, mengkonfirmasikan bahwa Ett adalahditempatkan dengan benar dan bahwa kedua paru-paru yang sedang ventilasi. Jantungbabak belur seperti kepalan tangan ke dinding dada. Ujian mengambil hanya masalahdetik, namun dia merasa seolah-olah dia bergerak dalam gerakan lambat, yang aroLindKamar penuh personil dia berdiri beku dalam waktu, menunggu tindakan berikutnya itu.Seorang perawat yang berseru: "Saya hampir tidak mendapatkan angka sistolik pada lima puluh!"Waktu melompat maju pada kecepatan yang menakutkan."Saya mendapatkan gaun dan sarung tangan," kata Catherine, "Open laparotomny nampan.""apa tentang membawanya ke or?" kata Littman."Kamar yang digunakan. kita tidak bisa menunggu." Seseorang melemparkan topi kertas.Dengan cepat ia terselip di nya sebahu rambut merah dan diikat pada masker. Ascrub perawat sudah memegang keluar gaun operasi steril. Catherinemenyelinap tangannya ke lengan dan dorong tangannya ke dalam sarung tangan. Iatidak ada waktu untuk menggosok, tidak ada waktu untuk ragu-ragu. Dia bertanggung jawab, dan John Doe adalahmenerjang pada dirinya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

nya. Dia mendengar ada suara di dalam perut. Tidak geraman, tidak denting. Keheningan
dari trauma usus. Bergerak diafragma stetoskop ke dada, ia
mendengarkan suara napas, membenarkan bahwa tabung endotrakeal itu
benar ditempatkan dan yang kedua paru-paru sedang berventilasi. Jantung
babak belur seperti tinju melawan dinding dada. Ujian nya mengambil hanya hitungan
detik, namun ia merasa seolah-olah dia sedang bergerak dalam gerakan lambat, yang aroLind
nya ruang penuh personil berdiri membeku dalam waktu, menunggu tindakan berikutnya.
Seorang perawat memanggil: "Aku hampir tidak mendapatkan sistolik di lima puluh!
"Waktu melompat ke depan dengan kecepatan
menakutkan." Dapatkan saya gaun dan sarung tangan, "kata Catherine," Buka baki laparotomny. "" bagaimana dengan membawanya ke OR? "kata Littman." Semua kamar digunakan. kita tidak bisa menunggu. "Seseorang melemparkan nya topi kertas. Dengan cepat dia terselip dalam dirinya rambut sebahu merah dan diikat pada masker. Sebuah perawat scrub sudah memegang gaun bedah steril. Catherine menyelipkan lengannya ke lengan dan dorong tangannya ke dalam sarung tangan. Dia punya waktu untuk menggosok, tidak ada waktu untuk ragu. Dia bertanggung jawab, dan John Doe itu menerjang pada dirinya.