The psychological selfMaccoby (1980

The psychological self
Maccoby (1980) asks what children mean when they
refer to themselves as ‘I’ or ‘me’. Are they referring to
anything more than a physical entity enclosed by an
envelope of skin?
These answers suggest that by three and a half to four
years, a child has a rudimentary concept of a private,
thinking self that’s not visible even to someone looking
directly into its eyes. The child can distinguish this
from the bodily self, which it knows is visible to others.
In other words, by about age four, children begin to
develop a theory of mind, the awareness that they – and
other people – have mental processes (e.g. Leekam,1993; Shatz, 1994; Wellman, 1990). However, one group
failing to develop a theory of mind is autistic children
(see Chapter 40).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Diri psikologisMaccoby (1980) meminta anak-anak apa berarti ketika merekamenyebut diri mereka sebagai 'Aku' atau 'saya'. Mereka merujuk kepadasesuatu yang lebih dari sebuah entitas fisik yang tertutup olehamplop kulit?Jawaban ini menyarankan bahwa oleh tiga setengah sampai empattahun, seorang anak memiliki konsep dasar pribadiberpikir diri yang tidak terlihat sampai seseorang mencarilangsung ke mata. Anak dapat membedakan inidari diri tubuh, yang tahu terlihat oleh orang lain.Dengan kata lain, oleh tentang usia empat tahun, anak mulaimengembangkan teori pikiran, kesadaran bahwa mereka- danorang lain – memiliki proses mental (misalnya Leekam, 1993; Shatz, 1994; Wellman, 1990). Namun, satu kelompokgagal untuk mengembangkan teori pikiran adalah anak-anak autis(Lihat bab 40).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Diri psikologis
Maccoby (1980) bertanya apa maksud anak-anak ketika mereka
menyebut diri mereka sebagai 'aku' atau 'saya'. Yang mereka maksud
sesuatu yang lebih dari entitas fisik tertutup oleh
amplop kulit?
Jawaban ini menunjukkan bahwa dengan tiga setengah sampai empat
tahun, seorang anak memiliki konsep dasar dari swasta,
berpikir diri yang tidak terlihat bahkan untuk seseorang mencari
langsung ke matanya. Anak dapat membedakan
ini. Dari diri fisik, yang ia tahu dapat dilihat oleh orang lain
Dengan kata lain, sekitar usia empat, anak-anak mulai
mengembangkan teori pikiran, kesadaran bahwa mereka - dan
orang lain - memiliki proses mental (misalnya Leekam, 1993; Shatz, 1994; Wellman, 1990). Namun, satu kelompok
gagal untuk mengembangkan teori pikiran adalah anak-anak autis
(lihat Bab 40).