The recent increases in environment

The recent increases in environmental degradation and inequality of access to resources and knowledge, as well as the
negative effects of the global financial crisis, all raise increasing concerns about the extent to which the current growthbased
and market-driven economic system is able to bring about individual and social well-being (Matthey, 2010; Stiglitz,
2010). This state of affairs is urging scholars from different disciplines, policy-makers, and citizens of various nationalities to
provide a radical revision of our current way of life.1
In line with this vision, the degrowth paradigm presents itself as an alternative to the current social apparatus and the
problems that it is causing (Latouche, 2009). Degrowth has been defined as an alternative society based on “an equitable
down-scaling of production and consumption that increases human well-being and enhances ecological conditions at the local and
global level, in the short and long term” (Schneider, Kallis, & Martínez-Alier, 2010, p. 512). It is also both an expanding
philosophy and a social movement that envisages a society that rejects the hegemony of Western neoliberal and capitalistic
market models. Drawing on Flipo’s (2007) work, Demaria, Schneider, Sekulova, and Marti’nez-Alier (2013) identified a
* Corresp

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kenaikan ini pada degradasi lingkungan dan ketidaksetaraan akses ke sumber daya dan pengetahuan, sertadampak negatif dari krisis keuangan global, Semua menyuarakan keprihatinan meningkat sampai sejauh mana growthbased saat inidan didorong pasar sistem ekonomi mampu membawa individu dan kesejahteraan sosial (Matthey, 2010; Stiglitz,2010). keadaan ini mendesak cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, para pembuat kebijakan dan warga dari berbagai negara untukmemberikan revisi radikal cara kita saat ini life.1Sejalan dengan visi ini, paradigma degrowth menyajikan dirinya sebagai alternatif untuk peralatan sosial saat ini danmasalah bahwa itu yang menyebabkan (Latouche, 2009). Degrowth telah ditetapkan sebagai masyarakat alternatif yang didasarkan pada "adilscaling bawah produksi dan konsumsi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan meningkatkan kondisi ekologi di tingkat lokal dantingkat global, dalam jangka pendek dan panjang"(Schneider, tipus, & Martínez-Alier, 2010, p. 512). Hal ini juga kedua memperluasfilosofi dan gerakan sosial yang menggambarkan masyarakat yang menolak hegemoni Barat neoliberal dan kapitalispasar model. Menggambar pada Flipo's (2007) kerja, Demaria, Schneider, Sekulova, dan Marti'nez-Alier diidentifikasi (2013)* Corresp

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kenaikan baru-baru ini di degradasi lingkungan dan ketimpangan akses ke sumber daya dan pengetahuan, serta
efek negatif dari krisis keuangan global, semua meningkatkan kekhawatiran meningkat tentang sejauh mana growthbased saat
sistem ekonomi berbasis pasar dan mampu membawa individu dan kesejahteraan sosial (Matthey, 2010; Stiglitz,
2010). Keadaan ini mendesak ulama dari berbagai disiplin ilmu, pembuat kebijakan, dan warga dari berbagai negara untuk
memberikan revisi radikal dari cara kami saat life.1
Sejalan dengan visi ini, paradigma degrowth menyajikan dirinya sebagai alternatif untuk saat ini aparatus sosial dan
masalah yang menyebabkan (Latouche, 2009). Degrowth telah didefinisikan sebagai masyarakat alternatif berdasarkan "yang berkeadilan
turun-skala produksi dan konsumsi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan meningkatkan kondisi ekologi di tingkat lokal dan
tingkat global, dalam jangka pendek dan panjang" (Schneider, Kallis, & Martínez-Alier, 2010, p. 512). Hal ini juga baik sebagai memperluas
filosofi dan gerakan sosial yang membayangkan sebuah masyarakat yang menolak hegemoni neoliberal dan kapitalis Barat
model pasar. Menggambar pada (2007) karya Flipo ini, Demaria, Schneider, Sekulova, dan Marti'nez-Alier (2013) mengidentifikasi
* CORRESP